Bagikan:

JAKARTA – Harga Bitcoin (BTC) telah mengalami penurunan dalam seminggu terakhir, meski begitu data on-chain menunjukkan sesuatu yang menggembirakan bagi para penambang (miner). Informasi saja, data on-chain merupakan data yang tercatat di dalam blockchain yang mencerminkan aktivitas dan tren dalam jaringan kripto.

Tingkat kesulitan dalam proses penambangan, yang mengukur seberapa kompetitifnya aktivitas penambangan, tiba-tiba meningkat ke level tertinggi sepanjang sejarah. Meskipun terjadi penurunan sebelumnya, penyesuaian otomatis dua mingguan baru-baru ini membawa tingkat kesulitan penambangan Bitcoin melonjak lebih dari 6%, mencatat rekor tertinggi baru.

Data dari platform pemantauan BTC.com mengungkapkan bahwa ini adalah kenaikan terbesar keenam dalam tingkat kesulitan penambangan selama tahun 2023. Tingkat kesulitan ini sebenarnya mencerminkan profitabilitas bisnis penambangan. Saat persaingan rendah, jaringan kurang menguntungkan bagi para penambang.

Fenomena ini juga diiringi oleh peningkatan dalam hash rate, yang mengukur kekuatan total jaringan dalam mengeksekusi transaksi dan menjaga keamanan. Saat ini, hash rate jaringan Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, menunjukkan kepercayaan dan keyakinan para partisipan dalam keandalan jaringan.

Semua indikator ini memberikan optimisme bagi masa depan Bitcoin dan Ether (ETH). Analis berpendapat bahwa nilai intrinsik kedua aset ini seharusnya tidak dikesampingkan oleh penurunan harga, dan ada kecenderungan untuk mengakumulasi aset di saat seperti ini.

Selain itu, jumlah Bitcoin yang dipegang oleh entitas pertambangan mengalami peningkatan sedikit sejak awal Agustus, menunjukkan bahwa pelaku industri masih memiliki keyakinan dalam potensi pertumbuhan mata uang kripto.