Bagikan:

JAKARTA - Litecoin, salah satu mata uang kripto populer, mengalami peningkatan terutama yang terkait dengan tingkat kesulitan penambangan. Informasi saja, tingkat kesulitan penambangan Litecoin telah mencapai 26,38 juta pada blok 2.498.491, menunjukkan aktivitas penambangan yang semakin kompleks.

Peningkatan ini terkait dengan pendekatan peristiwa halving yang dijadwalkan akan terjadi pada bulan Agustus. Peristiwa halving ini memotong setengah reward yang diterima oleh penambang setiap empat tahun sekali.

Peristiwa halving sebelumnya pada tahun 2015 dan 2019 membantu menciptakan kelangkaan Litecoin dan mengurangi nilai koin. Dengan peristiwa yang akan datang dalam dua bulan ke depan, para penambang diharapkan untuk menginvestasikan dalam peralatan yang lebih kuat guna memaksimalkan potensi reward saat ini sekaligus meningkatkan peluang keuntungan saat reward berkurang.

Tingkat kesulitan penambangan yang tinggi memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan integritas blockchain Litecoin. Tingkat kesulitan ini memastikan bahwa blok baru tidak dibuat terlalu cepat atau terlalu lambat, sehingga mencegah manipulasi dan melindungi transaksi yang ada. Tingkat kesulitan yang tinggi juga memberikan hambatan bagi upaya merusak riwayat transaksi atau meretas jaringan Litecoin, karena hal tersebut akan membutuhkan biaya dan usaha yang besar.

Namun, peningkatan kesulitan penambangan juga membawa beberapa tantangan. Permintaan akan daya komputasi yang lebih tinggi turut meningkatkan konsumsi energi, yang berdampak negatif pada lingkungan dengan peningkatan jejak karbon.

Selain itu, tingkat kesulitan yang tinggi dapat membuat jaringan Litecoin menjadi lebih terpusat atau centralize, dengan hanya beberapa penambang (miner) yang memiliki peralatan canggih yang dapat mengendalikan proses penambangan, sementara penambang skala kecil menghadapi tantangan yang lebih besar.

Selain itu, peningkatan kesulitan penambangan juga mendorong laju produksi peralatan pertambangan yang lebih kuat. Para produsen berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat menghadapi tingkat kesulitan yang semakin tinggi. Namun, hal ini juga dapat membuat peralatan pertambangan yang sudah ada menjadi usang dan tidak efektif.