Bagikan:

JAKARTA - Kelompok Demokrat Moderat di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah membentuk sebuah kelompok kerja tentang kecerdasan buatan (AI) dengan tujuan mengatasi masalah batasan apa, jika ada, yang harus ditempatkan pada teknologi ini.

Koalisi Demokrat Baru mengumumkan pembentukan kelompok ini pada Selasa, 15 Agustus dengan menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pemerintahan Joe Biden, perusahaan-perusahaan, dan anggota parlemen lainnya untuk mengembangkan "kebijakan-kebijakan yang masuk akal dan lintas partai untuk mengatasi teknologi yang sedang muncul ini."

Meskipun kecerdasan buatan telah digunakan selama beberapa tahun, popularitasnya meningkat pada awal tahun ini dengan munculnya ChatGPT karena kemampuan AI generatif untuk menggunakan data guna menciptakan tulisan yang tampak manusiawi. Para anggota legislatif sedang mengevaluasi cara-cara untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul, terutama terkait keamanan nasional, sambil tetap memanfaatkan keunggulannya.

Kelompok ini akan dipimpin oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS, Derek Kilmer, seorang Demokrat dari negara bagian Washington.

Wakil ketua kelompok ini adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Don Beyer dari Virginia, Jeff Jackson dari North Carolina, Sara Jacobs dari California, Susie Lee dari Nevada, dan Haley Stevens dari Michigan.

Pada bulan Juli, Gedung Putih mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan AI, termasuk OpenAI, Alphabet , dan Meta Platforms , telah membuat komitmen sukarela untuk menerapkan langkah-langkah seperti memberi tanda air (watermark) pada konten yang dihasilkan oleh AI untuk membantu menjadikan teknologi ini lebih aman.

Di Senat, Pemimpin Mayoritas Chuck Schumer mengatakan bulan lalu bahwa para legislator akan mendengarkan pengembang, eksekutif, dan ahli-ahli pada akhir tahun ini tentang kemungkinan perlindungan legislatif.