Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengingatkan pada influenser dan figur publik untuk tidak menyebarkan konten judi online. Soalnya kalau mereka masih berani melakukannya akan dijerat secara hukum.

Ia menegaskan bahwa pelaku penyebaran konten judi online atau slot ini memiliki banyak cara untuk menemukan korbannya. Mulai dari penyebaran menggunakan aplikasi berkedok gim, menyumbang donasi ke para live streamer, hingga SMS blast yang hingga saat ini masih sering sekali ditemui oleh masyarakat.

Mengenai penyebaran konten melalui SMS blast, Menkominfo mengaku akan berkoordinasi dengan para operator seluler untuk segera memblokir nomor tersebut, jika ditemukan konten judi online.

Tapi, operator seluler menyebut bahwa kebanyakan atau hampir semua konten judi online melalui SMS blast itu berasal dari nomor luar negeri. "Saya sudah tanya opsel, mereka bilang tidak ada di mereka. Bener sih, karena nomor-nomornya ini dari luar negeri," ungkap Menkominfo dalam konferensi persnya pada Selasa, 8 Agustus di kantor Kemenkominfo.

Lebih lanjut, Budi Arie Setiadi juga menyatakan, influencer yang membantu mempromosikan konten judi online di sosial medianya akan segera ditindaklanjuti oleh para aparat kepolisian.

"Ada beberapa influencer yang sudah dieksekusi oleh polisi, ini serius lah, jadi saya sekalian menghimbau influencer-influencer, tokoh-tokoh publik jangan mempromosikan judi slot karena pasti akan berhadapan dengan aparat penegak hukum," ujar Budi.

Meski demikian, Budi juga mengimbau masyarakat biasa untuk tetap waspada ketika ingin mempromosikan judi slot. Karena menurut Menkominfo, dampak dari judi slot ini sangat merugikan masyarakat.

"Yang lebih menyedihkan itu yang yang menjadi korban adalah masyarakat kecil. Bayangin sehari Rp30.000 untuk judi slot, sebulan Rp900.000. Dan korbannya sampai ke anak kecil. Jadi rakyat sangat dirugikan, kasihanlah," pungkas Budi Arie Setiadi.