Bagikan:

JAKARTA - Pada Agustus ini, akan banyak fenomena langit yang bisa dinikmati dengan salah satunya adalah bulan purnama pertama yang dijuluki Surgeon Moon.

Surgeon Moon dijadwalkan muncul pada 1 Agustus, yang akan mencapai puncaknya pada pukul 14:32 EDT atau 01:32 WIB besok.

Untuk melihat Bulan terbit, para penikmat astronomi harus melihat ke arah tenggara. Surgeon Moon merupakan kedua dari empat supermoon yang dijadwalkan tahun ini.

Biasanya, supermoon akan melebihi ukuran cakram bulan hingga 8 persen dan sekitar 16 persen lebih terang dari Bulan biasa.

Nama Sturgeon Moon mengacu pada tahun ketika ikan sturgeon raksasa di Danau Besar dan Danau Champlain paling sering ditangkap.

Ini juga dikenal sebagai green corn moon, grain moon, flying-up moon, harvest moon, ricing moon, black cherries moon dan mountain shadow moon.

Tak hanya Surgeon Moon, fenomena lainnya hadir juga untuk menghiasi langit di bulan Agustus, berikut daftarnya di bawah ini.

Puncak Hujan Meteor Perseids (12-13 Agustus)

Hujan meteor itu diperkirakan mencapai puncaknya sekitar 13 Agustus. EarthSky menyatakan, Bulan akan diterangi sekitar 10 persen selama puncak tahun ini.

Perseids akan naik ke puncak secara bertahap dan kemudian turun dengan cepat, cenderung menguat jumlahnya saat malam berubah menjadi dini hari hingga 90 meteor per jam.

Bahkan, meteor tersebut seringkali muncul berwarna-warni dan paling baik dilihat sebelum fajar dengan langit gelap tanpa Bulan.

Bulan Okultisme Antares (24 Agustus)

Pada fenomena ini, Bulan akan melintas di depan bintang merah-oranye terang Antares di jantung Scorpius, menciptakan okultasi bulan yang diperkirakan akan terlihat di Meksiko, Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Bagi yang berada di waktu Timur, okultasi akan dimulai dengan menghilangnya Antares (Alpha Scorpii) di balik bulan sekitar pukul 22.52.

Bulan itu akan 25 hari melewati bulan baru dan 57 persen diterangi. Antares akan menghilang di balik sisi tergelap bulan dan kemudian muncul kembali dari balik sisi yang diterangi.

Bluemoon (30 Agustus)

Bluemoon atau supermoon biru merupakan istilah yang biasa digunakan untuk bulan yang memiliki dua bulan purnama seperti bulan Agustus ini.

Menurut NASA, mereka terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali dan biasanya tidak berwarna biru. Bulan dengan rona biru adalah hasil tetesan air di udara, jenis awan tertentu, atau partikel yang terlempar ke atmosfer oleh bencana alam, seperti abu vulkanik dan asap.

Fenomena akan mencapai iluminasi puncak pada pukul 21:36 EDT, Rabu, 30 Agustus. Bulan purnama ini juga akan menjadi bulan purnama terdekat, terbesar, dan paling terang tahun ini, karena Bulan akan sangat dekat dengan Bumi pada jarak 222.043 mil.

Mengutip situs Time and Date, Bluemoon terakhir terjadi pada Desember 2009 dan tidak akan terjadi hingga Agustus 2032. Demikian dilansir dari Popsci, Selasa.