JAKARTA - Pada Rabu, 25 Juli ekonom dan pengamat emas, Peter Schiff, mengeluarkan serangkaian peringatan menyusul pengumuman kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Federal Reserve.
Menanggapi pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell bahwa Fed tidak lagi memperkirakan resesi untuk ekonomi AS, Schiff menegaskan bahwa Fed salah dalam perkiraan mereka. Dia yakin bahwa resesi akan terjadi dan bahkan akan menjadi resesi yang parah. Selain itu, Schiff mengingatkan bahwa tingkat inflasi yang sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan pemerintah, bahkan melebihi lima persen.
Schiff juga mengomentari pernyataan Powell mengenai penurunan suku bunga, dengan menyatakan bahwa the Fed berencana untuk menurunkan suku bunga bahkan sebelum inflasi turun ke 2%. Menurutnya, hal ini berarti dukungan besar bagi emas dan menjadi sinyal negatif bagi dolar dan Treasury.
BACA JUGA:
Meskipun ada kenaikan suku bunga, indeks saham Dow Jones Industrial Average justru ditutup lebih tinggi selama 13 hari berturut-turut, yang merupakan kemenangan beruntun terpanjang sejak 1987. Schiff mengingatkan bahwa tahun 1987 adalah tahun yang diakhiri dengan berita buruk bagi pasar, setelah awalnya investor mengabaikan kenaikan suku bunga, penurunan nilai tukar dolar, dan meningkatnya defisit anggaran dan perdagangan.
Schiff menyarankan agar dalam lingkungan saat ini, investasi terbaik adalah memiliki emas dan saham-saham yang membayar dividen di luar Amerika Serikat. Dia menekankan untuk keluar dari dolar AS karena nilainya terus menurun dan daya belinya menurun.
Menurutnya, investasi yang sensitif terhadap inflasi seperti bahan baku, energi, dan pertanian akan menguntungkan di tengah kondisi pasar yang terkejut dengan inflasi yang lebih tinggi dan suku bunga jangka panjang yang lebih tinggi dari yang diprediksi.
Schiff sebelumnya juga telah memberikan peringatan serupa untuk keluar dari dolar AS dan memilih investasi yang lebih aman, seperti emas. Dia juga menyatakan bahwa Federal Reserve telah kalah dalam perang melawan inflasi, tetapi pasar belum menyadarinya. Dalam situasi saat ini, dia merasa yakin bahwa dolar AS akan mengalami penurunan lebih lanjut dan mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya krisis keuangan.