Bagikan:

JAKARTA - Spotify dilaporkan akan menaikkan harga berlangganan platform musiknya di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu ke depan, sebesar 1 dolar AS (Rp15 ribuan) untuk paket individu.

Menurut sumber yang mengetahui rencana ini dari WSJ, Spotify juga akan melakukan hal serupa di seluruh dunia di mana pasarnya berada dalam beberapa bulan mendatang.

Diketahui, Spotify merupakan salah satu layanan streaming musik yang mempertahankan harga terendah 10 dolar AS (Rp150 ribuan) per bulan.

Perusahaan pun belum mengubah harga 9,99 dolar AS (Rp150 ribuan) per bulan untuk paket Premium bebas iklan sejak diluncurkan pada 2011 lalu.

Sementara itu, kenaikan harganya yang menjadi 11 dolar AS (Rp165 ribuan) per bulan akan mengikuti harga yang ditetapkan oleh Apple Music dan YouTube Music.

CEO Spotify Daniel Ek sebelumnya mengatakan, perusahaan sedang mempertimbangkan kenaikan harga di AS yang menjadi pasar musik terbesar di dunia, dan berkaca pada para pesaingnya.

“Ketika pesaing kami menaikkan harga mereka, itu sangat bagus untuk kami,” ujar Daniel pada panggilan pendapatan perusahaan kuartal ketiga 2022.

Dia menambahkan, perusahaan juga harus menaikkan harga lebih dari 40 kali lipat di pasar di seluruh dunia," Ini adalah salah satu hal yang ingin kami lakukan dan akan (diskusikan) dengan mitra label kami," kata Daniel.

"Saya merasa senang dengan tahun yang akan datang ini, dan apa artinya tentang penetapan harga untuk layanan kami,” sambungnya.

Awal bulan ini, perusahaan juga telah meminta pelanggan untuk berhenti membayar biaya langganan melalui App Store, sebagai akibat dari perselisihan jangka panjang dengan Apple menyoal potongan aplikasi sebesar 30 persen. Demikian dikutip dari CNET dan Variety, Senin, 24 Juli.