Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah China telah mencapai tahap baru dalam pengujian mata uang digital bank sentralnya (CBDC) yuan digital atau yang dikenal sebagai e-CNY. Kali ini, mereka telah meluncurkan pembayaran e-CNY di transportasi umum, memberikan opsi baru bagi warga negara untuk menggunakan yuan digital dalam perjalanan sehari-hari.

Kota-kota seperti Guanzhou, Ningbo, Chengdu, dan Beijing adalah beberapa di antara yang pertama kali mengadopsi pembayaran e-CNY.

Bagi penumpang yang ingin menggunakan e-CNY untuk membayar perjalanan bus atau kereta bawah tanah, mereka perlu mengunduh aplikasi e-CNY, melakukan setoran dana, dan memindai kode QR yang terletak di tempat pembayaran di bus atau kereta bawah tanah.

Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, menjadi kota pertama di Cina yang menghadirkan pembayaran e-CNY di seluruh sistem transportasi publiknya, termasuk bus dan kereta bawah tanah. Beijing dan Suzhou juga telah mengumumkan keputusan serupa.

Menurut Zhaosheng Jiang, direktur Pusat Penelitian Blockchain yang berbasis di Beijing untuk 01 Finance, adaptasi sistem transportasi adalah langkah penting dalam tahap operasionalisasi RMB digital. Langkah ini semakin memperluas cakupan penggunaan RMB digital, yang merupakan langkah maju bagi China dalam mengadopsi teknologi mata uang digital.

Perkembangan ini merupakan bagian dari pengujian yang sedang berlangsung di China terhadap e-CNY. Pemerintah China telah secara signifikan memperluas penggunaan CBDC tahun ini, meskipun ada kekhawatiran terkait privasi.

Pihak berwenang, yang dipimpin oleh People's Bank of China, percaya bahwa e-CNY memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Oleh karena itu, mereka mulai menerapkan yuan digital sebagai metode pembayaran dalam berbagai sektor.

Sebagai contoh, penduduk di Shenzhen, salah satu kota pertama yang mengadopsi e-CNY, dapat menggunakan mata uang digital ini untuk membayar pajak dan biaya kota. Selain itu, pemerintah kota ini telah mendistribusikan 30 juta yuan digital dalam upaya meningkatkan penggunaan e-CNY dan mendorong konsumsi konsumen.

Selain transportasi umum dan sektor keuangan, pemerintah China juga telah memutuskan untuk menggunakan kontrak pintar e-CNY dalam pendidikan dasar. Melalui proyek uji coba yang sedang berlangsung, mereka sedang mengeksplorasi manfaat potensial dari kontrak pintar e-CNY dalam sektor ini.

Dalam skenario ini, orang tua membayar biaya pelajaran ke lembaga pendidikan swasta menggunakan e-CNY, dan biaya tersebut akan dibagi secara proporsional. Kontrak pintar ini memberikan kemungkinan bagi orang tua untuk mendapatkan pengembalian dana jika anak-anak mereka melewatkan pelajaran.

Dengan meluncurnya pembayaran e-CNY di transportasi umum dan adopsi yang terus berkembang, China memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam penggunaan mata uang digital. Meskipun ada kekhawatiran privasi, pihak berwenang China terus berupaya untuk memajukan teknologi CBDC ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pelayanan publik.