Bagikan:

JAKARTA - Microsoft memaparkan laporan keuangan teranyarnya pada kuartal akhir 2020. Pada laporan ini, pendapatan Microsoft telah mencapai 43,1 miliar dolar AS (setara Rp606,5 triliun). Pendapatan tersebut naik sebesar 17 persen dari sebelumnya.

Catatan keuangan ini lebih tinggi dari pendapatan yang diprediksi oleh para analis, yaitu sebesar 2,9 miliar dolar AS (setara Rp40 triliun). Sedangkan, pendapatan perusahaan mengalami kenaikan hingga 33 persen dengan mencapai Rp218 triliun.

Raupan pendapatan tersebut diterima perusahaan dari hasil penjualan produknya, seperti Office, layanan cloud, PC, dan konsol Xbox. Menurut laporan, penjualan Xbox meningkat 40 persen, sedangkan penjualan perangkat game tersebut telah mencapai 86 persen.

Peningkatan ini penjualan Xbox ini disebabkan karena pandemi. Virus corona yang mewabah ke seluruh dunia membuat banyak orang harus berdiam diri di rumah. Keadaan ini membuat sebagian orang mencari sarana hiburan, salah satunya dengan membeli konsol Xbox teranyar seri S dan X.

Tidak hanya konsol Xbox saja yang memiliki tingkat pertumbuhan signifikan. Produk lain, seperti Office juga turut meningkat hingga 11 persen. Pendapatan dari Office juga mendapat peningkatan sebesar 7 persen.

Sedangkan layanan cloud, platform Azure bisa meningkat 50 persen, dan pemasukan dari layanan komputasi awan ini mencapai 26 persen. Di sisi lain, layanan pencarian dan iklan juga tumbuh 2 persen seperti yang dilansir dari laman resmi Microsoft, Rabu, 27 Januari.

Pendapatan dari PC dan laptop juga turut meningkat 1 persen. Sedangkan pendapatan yang dihasilkan dari layanan hiburan seperti Xbox Windows dan Surface turut naik menjadi 14 persen. Pencapaian dari layanan tersebut menjadi 15,1 miliar dolar AS (setara Rp212,5 triliun).

“Kenaikan signifikan ini didorong oleh permintaan dari pengguna yang terus berlanjut,” ujar Amy Hood selaku Chief Financial Officer Microsoft sebagaimana yang dikutip dari Reuters, Kamis, 28 Januari.