Qualcomm dan Veoneer Kolaborasi Kembangkan Chipset untuk Mobil Otonom
Ilustrasi teknologi mobil otonom (Google)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan teknologi dalam bidang otomotif asal Swedia, yakni Veoneer baru saja menandatangani perjanjian kolaboratif dengan pembuat chipset asal AS, Qualcomm untuk bersama-sama mengembangkan platform perangkat lunak dan chip yang dapat digunakan untuk sistem mobilitas bantuan pengemudi tingkat lanjut.

Kemitraan baru antara Veoneer dan Qualcomm sebenarnya sudah direncanakan sejak Agustus 2020 ketika kedua perusahaan membicarakan rencana mereka untuk bergabung dan menyediakan teknologi untuk sistem mobilitas dengan bantuan pengemudi tingkat lanjut.

Dilansir dari situs resmi Qualcomm, Veoneer mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk Arriver, yang merupakan unit perangkat lunak khusus untuk pengembangan persepsi lengkap dan mendorong perangkat lunak.

"Kesepakatan hari ini dengan Qualcomm Technologies dan pembuatan Arriver adalah tonggak penting dalam pengembangan Veoneer," kata CEO Veoneer Jan Carlson dalam sebuah pernyataan.

Menurut Veoneer, perangkat lunak yang mereka kembangkan bakal bisa dijumpai dalam beberapa bulan mendatang pada Qualcomm Snapdragon Ride Platform yang juga akan tersedia untuk para pelanggan otomotif.

"Qualcomm Technologies tetap berkomitmen untuk menawarkan solusi otomotif berkinerja tinggi dan canggih untuk semua tingkatan dan tingkatan kendaraan dan kami berharap dapat bekerja sama dengan perintis industri seperti Veoneer untuk mempercepat inovasi guna menghadirkan sistem yang komprehensif, "kata Cristiano Amon, Presiden Qualcomm Incorporated.

Efek penandatanganan tersebut, saham perusahaan Swedia sempat melonjak di bursa Stockholm sejak rencana awal diumumkan tahun lalu yang meningkat menjadi dua kali lipat sejak saat itu. Saham Veoneer pun naik 2,8 persen sebagai tanggapan atas berita kolaborasi dengan Qualcomm.

Veoneer mengatakan telah mendapat tanggapan positif dari calon pelanggan otomotifnya atas penerapan teknologinya.

Sementara Veoneer tetap memiliki kepemilikan penuh atas Arriver, unit tersebut diharapkan beroperasi di bawah protokol penanganan informasi dan struktur pelaporan tertentu, sebagai bagian dari kolaborasinya dengan Qualcomm Technologies.

Kemitraan baru ini diharapkan dapat menyaingi beberapa perusahaan mapan lainnya di industri otomotif khususnya di mobil otonom.