Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan penerbit stablecoin Circle telah mengambil langkah strategis dengan merotasi kepemilikannya ke dalam tri-party repo yang melibatkan bank-bank penting seperti Goldman Sachs, BNP Paribas, Bank of America, dan Royal Bank of Canada. Langkah ini dilakukan guna menjaga stabilitas dan keamanan stablecoin mereka, USD Coin (USDC).

Informasi saja, Tri-party repo merujuk kepada sebuah transaksi keuangan di pasar modal di mana penjual sekuritas (pemberi pinjaman) menjual aset ke pihak ketiga yang bertindak sebagai agen, yang kemudian menjual kembali aset tersebut ke penjual dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Pihak ketiga ini biasanya merupakan bank besar atau lembaga keuangan yang berperan sebagai agen penyelesaian transaksi.

Dalam tri-party repo, penjual sekuritas memberikan aset yang berupa surat utang atau instrumen keuangan lainnya sebagai jaminan pinjaman, sementara pihak ketiga bertindak sebagai perantara untuk menjamin kelancaran dan keamanan transaksi.

Dalam upaya untuk memperkuat cadangan mereka, Circle memilih untuk melanjutkan pembelian surat utang AS sebagai aset cadangan. Langkah ini menunjukkan komitmen mereka dalam memastikan kekuatan dan keandalan USDC. Surat utang AS dianggap sebagai investasi yang aman dan terjamin karena didukung oleh kelayakan kredit pemerintah AS.

Sebelumnya, Circle telah melikuidasi semua kepemilikannya bulan lalu, yang kemungkinan dipengaruhi oleh ketidakpastian seputar kebuntuan pagu utang AS. Namun, mereka sekarang telah merotasi kepemilikan mereka ke dalam tri-party repo dengan bank-bank terkemuka. Tri-party repo ini memungkinkan Circle untuk mengelola likuiditas dan mengoptimalkan penggunaan aset dengan cara yang aman.

Keputusan untuk melanjutkan pembelian surat utang AS dan melakukan tri-party repo dengan bank-bank penting merupakan langkah yang bijaksana dalam menghadapi periode yang tidak menentu. Circle ingin memastikan keamanan dan stabilitas aset cadangannya saat menghadapi risiko yang mungkin timbul akibat perubahan kondisi pasar keuangan.

Pada tanggal 3 Juni, kesepakatan untuk meningkatkan batas utang negara akhirnya dicapai oleh anggota parlemen AS, menghindari potensi bencana keuangan. Hal ini memberikan kelegaan dan memulihkan kepercayaan di pasar keuangan. Resolusi ini memberikan jaminan yang diperlukan bagi Circle untuk melanjutkan operasi normal dan mengevaluasi kembali kepemilikan cadangannya.

Circle telah menambah dana mereka dengan memasukkan surat utang AS senilai 2,2 miliar dolar AS (Rp33 triliun). Lebih dari 90 persen dari total aset dana tersebut, yang mencapai 24,7 miliar dolar AS (Rp370 triliun), berasal dari tri-party repo. Langkah ini menunjukkan komitmen Circle dalam menjaga stabilitas dan keamanan USDC sebagai salah satu stablecoin yang terpercaya di pasar cryptocurrency.