JAKARTA - Senator Amerika Serikat Chuck Schumer pada Rabu 21 Juni akan menyerukan "undang-undang komprehensif" untuk memajukan dan memastikan perlindungan terhadap kecerdasan buatan (AI).
Pemerintah di seluruh dunia sedang mempertimbangkan bagaimana cara mengurangi bahaya teknologi yang sedang berkembang ini. Popularitas yang meningkat dari AI generatif, yang menggunakan data untuk menciptakan konten baru seperti tulisan manusia dari ChatGPT, dapat mengubah masyarakat manusia.
Pada April lalu, Schumer mengedarkan kerangka kerja yang menguraikan rezim regulasi baru untuk "mencegah kerusakan potensial yang merugikan negara kita sambil pada saat yang sama memastikan bahwa Amerika Serikat maju dan memimpin dalam teknologi transformatif ini."
Dalam pidato yang direncanakan pada Rabu di Center for Strategic and International Studies di Washington, Schumer akan menegaskan perlunya tindakan kongres lintas partai.
"Kita tidak punya pilihan selain mengakui bahwa perubahan AI sedang terjadi, dan dalam banyak kasus sudah ada... Kita harus menciptakan rencana yang mendorong - bukan menghambat - inovasi dalam dunia baru AI ini, dan itu berarti mengajukan beberapa pertanyaan penting," kata Schumer, seperti yang dikutip dari cuplikan yang dirilis oleh kantornya. "Kita akan bekerja sangat keras untuk menciptakan undang-undang komprehensif. Karena ini sangat penting, kita akan melakukan segala yang kita bisa untuk berhasil."
Kongres saat ini terbagi dengan sempit dan belum mencapai konsensus dalam undang-undang AI.
"AI tidak seperti apa pun yang pernah kita hadapi sebelumnya, dan mungkin sangat sulit bagi undang-undang untuk menangani setiap masalah," kata Schumer, dikutip Reuters. "AI bisa menjadi inovasi paling spektakuler kita, kekuatan yang bisa memicu era baru kemajuan teknologi, penemuan ilmiah, dan kekuatan industri."
SEE ALSO:
Schumer akan bertanya, "Berapa banyak campur tangan federal, di sisi pajak dan pengeluaran, yang harus ada? Apakah campur tangan federal untuk mendorong inovasi diperlukan sama sekali, atau sebaiknya kita biarkan sektor swasta berkembang sendiri?"
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahannya "berkomitmen untuk melindungi hak dan keselamatan warga Amerika sambil melindungi privasi, untuk mengatasi bias dan disinformasi, untuk memastikan bahwa sistem AI aman sebelum mereka dirilis."
Pada bulan April, CEO pengembang ChatGPT, OpenAI, serta pendukungnya Microsoft dan Alphabet, bertemu dengan Biden dan pejabat lainnya untuk membahas AI.
"Kongres harus mendorong, bukan menghambat inovasi," kata Schumer. "Tetapi jika orang-orang tidak percaya bahwa inovasi dapat dilakukan dengan aman, itu akan menghambat perkembangan AI dan bahkan mencegah kita maju."