Cara Kerja Satelit Satria-1: Begini Penjelasan Kominfo
Cara Kerja Satelit Satria 1 (Gambar NASA - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sebentar lagi internet di Indonesia bakalan meningkat dan lancar. Kenapa? Ya karena Satelit Indonesia Raya (SATRIA)-1 sudah meluncur. Satelit ini dirancang sebagai Broadband Satellite untuk memberikan layanan akses internet cepat. Layanan ini dapat menjadi solusi untuk titik layanan publik pendidikan, kesehatan dan pemerintahan yang belum terjangkau akses internet cepat melalui jaringan kabel serat optik atau Base Tranceiver Station (BTS). Penasaran dengan cara kerja satelit Satria-1?

Melansir daris situs kominfo.go.id, operasional SATRIA-1 pula didukung 1 stasiun bumi ataupun Gateway, antara lain Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, serta Jayapura.

“Gateway Cikarang bakal jadi posisi Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer serta Network Operation Control,” ujar Direktur Utama PT SNT, Adi Rahman Adiwoso dalam Konferensi Pers Peluncuran SATRIA-1 di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa 13 Juni.

Cara Kerja Satelit Satria 1

SATRIA- 1 membolehkan layanan langsung akses internet Direct to Home (DTH), dalam perihal ini langsung ke posisi kantor pelayanan publik. Teknologi satelit sesuai buat posisi remote semacam kantor pemerintahan serta sekolah yang terdapat di daerah tertinggal, terdepan, serta terluar (3T).

Penyediaan akses internet satelit langsung yang dapat diterima lewat V- SAT jadi pemecahan sebab instalasi fitur internet berbasis satelit relatif lebih kilat dibanding dengan pembangunan BTS ataupun jaringan kabel serat optik.

Buat memakai akses internet langsung dari satelit, dibutuhkan fitur Very Small Aperture Halte( VSAT). Sebut saja selaku antena parabola kecil yang memakai satelit buat jalan komunikasi ataupun halte telekomunikasi satelit. Biasanya Antena VSAT berdiameter antara 0,6 serta 2,4 m. Tetapi terdapat pula antena VSAT besar dengan panjang 3 s. d. 6 m.

SATRIA-1 mempunyai kapasitas 150 Gbps yang bermanfaat buat membagikan akses internet di 150. 000 titik layanan publik.

Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, hingga tiap titik layanan bakal memperoleh kapasitas dengan kecepatan hingga 1 Mbps.

Dengan pembedahan transmisi melalui udara, membolehkan layanan SATRIA-1 menjangkau cakupan daerah yang sangat luas dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Cakupan layanan yang luas bakal sanggup menanggulangi hambatan geografis semacam daratan, gunung, bukit, lembah serta ngarai.

SATRIA-1 jadi salah satu pemecahan pemerintah buat memenuhi jangkauan BTS 4G serta Jaringan Kabel Serat Optik Palapa Ring. Lebih dahulu, Pemerintah meminjam kapasitas internet satelit dari 5 industri sembari menunggu SATRIA-1 siap operasional. 

Jadi setelah mengetahui cara kerja satelit Satria 1, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!