JAKARTA - Jaguar Land Rover (JLR) mengumumkan pada Senin 19 Juni bahwa mereka telah bermitra dengan perusahaan pemetaan rantai pasok dan analitik risiko, Everstream Analytics. Everstream Analytics akan menyematkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam sistem produsen mobil mewah asal Inggris ini untuk membantu mencegah masalah pasokan global di masa depan.
Teknologi AI baru tersebut, kata JLR, akan memungkinkan mereka untuk memantau rantai pasokan secara real-time dan melindungi produksi model-model saat ini serta generasi berikutnya kendaraan listrik (electric vehicles/EV) mereka.
JLR, sebuah unit dari Tata Motors India, mengatakan bahwa teknologi Everstream telah memungkinkan mereka menghindari gangguan di pelabuhan pengiriman global untuk mengirimkan kendaraan kepada pelanggan.
"Dengan kolaborasi kami bersama Everstream Analytics, kami memanfaatkan kekuatan AI untuk secara proaktif mengelola risiko sebelum menyebabkan gangguan pada produksi," kata Barbara Bergmeier, Direktur Eksekutif Operasi Industri JLR dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.
BACA JUGA:
Perusahaan tersebut menjelaskan bahwa teknologi ini menggunakan kombinasi AI, analitik prediktif, pembelajaran mesin, dan intuisi manusia untuk memetakan insiden-insiden yang sedang muncul, seperti bencana alam, mogok kerja, pelanggaran data, dan masalah ekspor pada peta global.
Di dunia pasca-pandemi yang penuh dengan masalah rantai pasok, sekelompok startup dan perusahaan logistik telah menciptakan industri bernilai miliaran dolar untuk menerapkan AI dan pembelajaran mesin dalam membantu bisnis meminimalkan gangguan.
JLR terkena dampak yang cukup besar oleh kekurangan global chip semikonduktor yang memaksa produsen mobil utama untuk membatasi produksi beberapa model. Namun, dalam dua kuartal terakhir, produsen mobil ini berhasil kembali mencatatkan laba dan pada kuartal terakhir yang paling baru, JLR menyumbang dua pertiga dari total pendapatan Tata.