JAKARTA - Microsoft mengumumkan pada Jumat 16 Juni bahwa pemadaman yang mempengaruhi beberapa layanan perusahaan pada awal bulan ini disebabkan oleh serangan siber. Namun perusahaan asal AS tersebut menyatakan bahwa tidak ada bukti akses atau kompromi data pelanggan.
"Dalam awal Juni 2023, Microsoft mengidentifikasi lonjakan lalu lintas terhadap beberapa layanan yang sementara mempengaruhi ketersediaan," demikian pernyataan perusahaan tersebut dalam sebuah pos di blog.
Microsoft menyatakan bahwa mereka telah membuka investigasi dan melacak aktivitas DDoS oleh aktor ancaman yang mereka sebut Storm-1359 setelah mengidentifikasi ancaman tersebut.
BACA JUGA:
Microsoft tidak segera merespons permintaan Reuters mengenai apakah perusahaan tersebut telah mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan DDoS bekerja dengan mengarahkan volume lalu lintas internet yang tinggi ke server yang ditargetkan dalam upaya yang relatif sederhana untuk menonaktifkannya.
Suite perangkat lunak Microsoft 365, termasuk Teams dan Outlook, mengalami pemadaman selama lebih dari dua jam untuk ribuan pengguna pada tanggal 5 Juni, dan kejadian singkat yang kembali terjadi keesokan paginya. Itu merupakan pemadaman keempat bagi Microsoft dalam setahun.