Bagikan:

JAKARTA - Dengan bisnis digital dan lingkungan kerja hybrid yang sekarang menjadi norma pertama baru di era digital, organisasi menghadapi vektor ancaman yang semakin canggih, semuanya dalam latar belakang ekonomi global yang semakin kompleks. 

Menurut IDC Analyst Brief, Building Cyber Resiliency in a Digital-First Era, yang disponsori oleh Kaspersky, hingga saat ini, lebih dari setengah (52,6 persen) bisnis Asia/Pasifik memprioritaskan transformasi jaringan mereka untuk mendukung lingkungan cloud hybrid dan tenaga kerja terdistribusi dengan lebih baik.

Maka dari itu, banyak organisasi yang berusaha untuk berkolaborasi dengan vendor keamanan dunia maya tepercaya, terutama yang memiliki kemampuan deteksi dan respons yang diperluas (XDR) yang menawarkan keahlian mereka di bidang teknologi, organisasi, dan sumber daya manusia untuk memastikan inisiatif ketahanan dunia maya tetap terpenuhi.

Menurut ahli Kaspersky, implementasi XDR memungkinkan aset keamanan siber untuk menyatukan data dari berbagai titik akhir, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin (AI/ML), analitik dan otomatisasi tingkat lanjut untuk secara proaktif mendeteksi dan merespons serangan siber dengan lebih cepat.

Dengan mengalihdayakan XDR ke mitra tepercaya, organisasi dapat memperoleh akses ke keahlian dan teknologi yang tepat untuk mempercepat inisiatif ketahanan dunia maya sambil membantu mengurangi beban kerja tim keamanan dunia maya internal untuk mengelola tugas yang berada di luar lingkup layanan terkelola MxDR. 

“Dengan berkolaborasi dengan penyedia layanan MxDR tepercaya, organisasi akan dapat mengkonsolidasikan intelijen ancaman sambil memungkinkan pandangan holistik dan komprehensif dari seluruh tumpukan solusi mereka dan memungkinkan melakukan perburuan ancaman berbasis data secara lebih proaktif,” ujar Adrian Hia, Managing Director Asia Pasifik Kaspersky. 

Lebih lanjut, Hia mengatakan bahwa vendor MxDR tepercaya juga mampu mengatasi faktor manusia dalam ketahanan dunia maya dengan melatih karyawan agar lebih menyadari akan pentingnya keamanan melalui berbagai teknik pembelajaran modern termasuk alat penilaian dan simulasi gamified.