JAKARTA - Kapal terbang berbentuk piring terbang manusia pertama di dunia mengudara di atas Shenzhen, China bulan ini. Kendaraan futuristik ini terlihat seperti UFO di film kartun, meskipun tidak akan membawa Anda ke planet lain.
Sebaliknya, kendaraan ini dirancang untuk lepas landas dan mendarat baik di darat maupun di air di Bumi.
Rekaman luar biasa menunjukkan piring terbang manusia melayang di atas danau di Shenzhen dengan seorang pilot di dalamnya, meskipun belum jelas kapan atau apakah kendaraan ini akan siap untuk mengangkut penumpang lain.
Situs berita China, Shenzhen Pages, membagikan gambar-gambar pesawat berbentuk donat ini di Twitter 5 Juni.
🧵 1/4 - After more than three years of research and development, Shenzhen UFO Flying Saucer Technology has manufactured the world's first electric vertical take-off manned flying saucer. pic.twitter.com/hRqcq0PdUI
— Shenzhen Pages (@ShenzhenPages) June 5, 2023
"Setelah lebih dari tiga tahun penelitian dan pengembangan, Shenzhen UFO Flying Saucer Technology telah memproduksi piring terbang berbentuk piring terbang manusia pertama di dunia dengan lepas landas vertikal elektrik," tulis Shenzhen Pages dalam laporannya.
Menurut Shenzhen Pages, pesawat ini memiliki struktur kipas berongga dengan enam lubang dan 12 bilah baling-baling, .
"Ini memungkinkan pesawat mencapai tiga lapis keamanan berlebih dalam hal pasokan daya, motor daya, kontrol penerbangan, dan sebagainya," tambahnya.
Kendaraan listrik ini lepas landas dan mendarat secara vertikal, dan dapat melakukannya baik dari darat maupun air, menjadikannya pesawat amfibi listrik pertama.
Saat ini, kendaraan ini dapat terbang selama 15 menit, mencapai ketinggian hingga 200 meter dengan kecepatan 50 kilometer per jam.
"Saat ini, produk ini digunakan terutama untuk pariwisata dan pertunjukan iklan serta telah memperoleh paten penemuan global," tambah Shenzhen Pages.
H1 dari AS
Berita ini muncul tidak lama setelah perusahaan dirgantara yang berbasis di Miami mengungkapkan bahwa mobil terbang mereka akan terbang di langit dalam dua tahun - tetapi bisa menghabiskan biaya hingga 350.000 dolar AS (Rp5,2 miliar).
Doron Merdinger, CEO Doroni Aerospace, mengatakan kepada TMZ bahwa perusahaannya sedang menguji kendaraan berkapasitas dua penumpang yang terlihat seperti pesawat tak berawak melayang dan mengharapkan pengiriman tidak lebih dari tahun 2025.
BACA JUGA:
Merdinger menyamakan Doroni H1 dengan 'roadster' terbang yang dirancang untuk perjalanan pendek, membawa orang beberapa ratus kaki ke udara dengan kecepatan hingga 140 mil per jam.
Perusahaan tersebut baru-baru ini melakukan penerbangan pertama tanpa tali dengan prototipenya, namun kesuksesan tersebut berarti bahwa dalam beberapa bulan mendatang model terbang skala penuh akan siap.
H1 ini akan disertifikasi oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA) sebagai Pesawat Olahraga Ringan, yang berarti Anda hanya memerlukan izin mengemudi dan pelatihan selama 20 jam.
Dengan dorongan inovasi dalam industri penerbangan, tampaknya kendaraan terbang pribadi semakin dekat dengan kenyataan. Dari kapal terbang berbentuk piring terbang manusia hingga mobil terbang, teknologi ini menjanjikan pengalaman transportasi yang lebih cepat dan efisien.
Meskipun masih perlu waktu untuk pengembangan lebih lanjut dan mengatasi tantangan keamanan dan regulasi, kemajuan ini memberikan gambaran tentang masa depan mobilitas yang mungkin akan datang.