Bagikan:

JAKARTA - Ubisoft dikabarkan telah memberhentikan sebanyak 60 karyawannya. Penerbit gim ini merupakan perusahaan teknologi terbaru yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal selama beberapa bulan terakhir.

Karyawan yang di PHK itu berasal dari kantor North Carolina, AS dan Newcastle, Inggris. Diklaim, paling memengaruhi departemen layanan pelanggan Ubisoft.

"Tim Pusat Hubungan Pelanggan Ubisoft sedang mengembangkan organisasinya untuk fokus di mana kami dapat memberikan dampak yang signifikan sambil tetap teguh dalam komitmen kami untuk secara konsisten mendukung pemain kami di mana pun di dunia," ujar Ubisoft dalam sebuah pernyataan.

"Kami memperkirakan bahwa, karena perubahan organisasi, 60 anggota tim dari kantor kami di Cary, North Carolina di AS dan Newcastle di Inggris dapat terpengaruh," imbuhnya.

Beberapa karyawan yang terkena PHK mengeluhkan di Twitter, di mana perusahaan tidak memberi peringatan sebelumnya.

Langkah Ubisoft ini terjadi beberapa bulan setelah terungkap membatalkan tiga gim yang sedang dalam produksi.

Gim tersebut berbasis bajak laut Skull and Bones yang telah lama dikembangkan, pertama kali terungkap pada 2017, dan telah ditunda sekali lagi tanpa menetapkan tanggal rilis baru, seperti dikutip dari IGN, Kamis, 11 Mei.

Selain itu, gim seperti Mario + Rabbids: Sparks of Hope dan Just Dance 2023 juga ditunda. Pada Februari, Ubisoft mengakui semua penundaan dan pembatalan diperlukan karena perusahaan membuat terlalu banyak gim sekaligus.