JAKARTA - Setelah berdiskusi cukup panjang antara wasit dengan seluruh tim Indonesia dari nomor olahraga Valorant, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mengumumkan bahwa keputusan akhirnya adalah Singapura dan Indonesia mendapatkan emas bersama.
"EMAS bersama adalah keputusannya. Bagi Indonesia, sekali lagi ini bukan perkara emas, perak, atau perunggu, namun sekali lagi keputusan ini diterima sebagai bentuk penghormatan kita terhadap nilai-nilai persaudaraan antarbangsa yang juga diagungkan oleh SEA Games," tulis PBESI dalam postingan terbarunya.
Kabar tersebut juga kemudian dikoreksi oleh Staf Khusus Kesekjenan PBESI, Debora Imanuella yang sebelumnya menyatakan bahwa Indonesia mendapatkan perak, kepada VOI. "Kita jadinya dapat emas," katanya.
"Seluruh stakeholders esports Indonesia, dari Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PBESI, Pengurus PBESI dan Badan Tim Nasional, Atlet, Pelatih, NOC, dan juga yang tak kalah luar biasa adalah para Sobat Esports sekalian, telah berjuang untuk menegakkan azas dan nilai-nilai olahraga yaitu sportivitas, integritas, keadilan, dan kehormatan," tambah PBESI.
BACA JUGA:
Sebelumnya, setelah mendengar keputusan wasit yang menganggap penggunaan bug abuse oleh Singapura adalah pelanggaran sepele, seluruh tim dari Indonesia mengungkapkan rasa kecewanya melalui sebuah protes dengan memegang kertas bertuliskan "fairplay, integrity, dignity, sportmanship for better esports."
"Sikap tegas kita semua, dan semangat luar biasa kita untuk menegakkan nilai-nilai luhur esports, olahraga, dan SEA Games didengar dan mendapatkan dukungan dari NOC dan federasi SEA Games SEAGE," tutupnya.
Hasil tersebut mengartikan bahwa kedua negara yaitu Indonesia dan Singapura mendapatkan emas bersama. Dengan demikian, hingga saat ini cabang olahraga esports Indonesia sudah berhasil mendapatkan dua medali, yaitu perak dari Crossfire, dan emas dari Valorant.
