Bagikan:

JAKARTA – Bank Sentral Irlandia berencana melawan penipuan terkait kripto. Terutama masalah penipuan skema Ponzi yang melingkupi ruang cryptocurrency. Gabriel Makhlouf selaku Gubernur Bank Sentral Irlandia menekankan pentingnya tindakan untuk mengatasi model penipuan tersebut.

Bank Sentral Irlandia juga ingin meningkatkan perlindungan terhadap investor dan mencegah tindakan kriminal seperti pencucian uang, fraud, dan manipulasi harga, guna menjaga stabilitas keuangan. Oleh karena itu, Makhlouf berencana untuk menjalin kemitraan dengan regulator Eropa. Kerja sama tersebut ditujukan untuk mengembangkan kerangka regulasi yang komprehensif bagi industri kripto.

Meski begitu, Gubernur Bank Sentral Irlandia itu membedakan mana kripto yang mendapat izin pemerintah dan mana yang tidak. Lebih lanjut, Makhlouf juga masih mempertimbangkan untuk mengadopsi kripto yang didukung pemerintah seperti Electronic Money Tokens (EMT) dan Asset Reference Tokens (ART). Dia menilai kedua aset tersebut telah memenuhi persyaratan yang diperlukan dan memiliki “kontrol yang tepat,” seperti yang dilansir dari Bitcoinist.

Peringatkan Investor

Di sisi lain, Gubernur Bank Sentral Irlandia memperingatkan investor untuk berhati-hati saat berinvestasi dalam mata uang kripto. Makhlouf mendeskripsikan hal tersebut seperti membeeli tiket lotre dengan potensi kehilangan.

Gubernur Makhlouf lebih lanjut menekankan pentingnya tindakan kebijakan yang mendesak dan mendukung Inisiatif Uni Eropa dalam mengembangkan kerangka regulasi untuk industri aset kripto, serta mendukung regulasi baru yang diungkapkan oleh Market in Crypto Assets Regulation (MiCA).

Seiring dengan tindakan itu, kasus penipuan kripto telah menimbulkan kerugian dalam jumlah besar. Berdasarkan laporan Chainalysis, fraud dan aktivitas scamming menyumbang lebih dari 10 miliar dolar AS (Rp147 triliun) kerugian untuk investor pada tahun 2022 saja.

Tindakan Bank Sentral Irlandia menyoroti pentingnya regulasi yang jelas bagi industri kripto. Selain itu, kondisi ini menekankan pentingnya perlindungan konsumen dan investor dari risiko yang tidak diharapkan.