JAKARTA - Pada tahun 2022 terungkap bahwa jumlah serangan phishing terkait aset kripto yang dicegah oleh sistem anti-phishing Kaspersky meningkat sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan lebih dari 5 juta serangan dihentikan.
Meski demikian, laporan dari Kaspersky, ancaman keuangan tradisional, seperti perbankan dan mobile malware, justru menurun. Karena, penjahat dunia maya telah mengalihkan perhatian mereka ke ranah baru, termasuk industri kripto.
Peningkatan phishing kripto ini sebagian dapat dijelaskan oleh malapetaka di pasar kripto yang terjadi tahun lalu. Namun, masih belum jelas apakah tren tersebut akan berlanjut, dan ini akan bergantung pada kepercayaan pengguna terhadap aset kripto.
Meskipun sebagian besar penipuan kripto adalah trik tradisional seperti penipuan giveaway atau halaman phishing dompet palsu, skema penipuan aktif baru-baru ini yang ditemukan oleh Kaspersky menunjukkan bahwa penipu terus-menerus menemukan teknik baru untuk memastikan kesuksesan mereka.
Dalam kampanye ini, pengguna menerima file PDF dalam bahasa Inggris melalui email, yang menyatakan bahwa mereka diduga telah terdaftar di platform cryptocurrency cloud mining sejak lama dan harus segera menarik sejumlah kripto karena akun mereka tidak aktif.
BACA JUGA:
File tersebut berisi tautan ke platform penambangan palsu. Untuk menarik kripto, pengguna harus mengisi formulir dengan informasi pribadi, termasuk nomor kartu atau akun, dan membayar komisi, dalam hal ini, melalui dompet kripto atau langsung ke alamat dompet yang ditentukan.
“Terlepas dari beberapa masalah yang terjadi di pasar aset kripto selama enam bulan terakhir, di benak banyak orang, kripto masih tetap menjadi simbol untuk memperoleh kekayaan secara cepat dengan usaha minimal. Oleh karena itu, aliran scammers yang memanfaatkan topik ini tidak akan pernah berhenti," kata Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky.
Menurut Olga, untuk memikat korban ke dalam jaringan mereka, penipu terus membuat skenario baru dan lebih menarik.
Di Asia Tenggara (SEA), Kaspersky telah memantau sedikit penurunan pada tahun 2022 secara keseluruhan. Perusahaan keamanan siber global mengamati 64.080 phishing kripto di wilayah tersebut tahun lalu, 15 persen lebih rendah dari angka tahun 2021.
Penurunan phishing kripto terutama terdeteksi di Singapura (-74%), Thailand (-51), dan Vietnam (-15%). Namun jenis ancaman ini terus meningkat di Filipina (170%), Indonesia (+26%), dan Malaysia (4%).