JAKARTA - Hingga saat ini, YouTube mendapat penghasilan dari setiap tampilan iklan, YouTube Premium (yang katanya bakal menghilangkan iklan), serta keanggotaan untuk kanal tertentu. Dan kini, perusahaan tengah menambahkan fungsi belanja dalam daftar tersebut.
Berdasarkan pengumuman yang dibagikan perusahaan lewat halaman Dukungan YouTube, perusahaan tngah mengembangkan metode baru agar pengguna berbelanja pada platform streaming. Diketahui, perusahaan meminta beberapa konten kreator untuk menambahkan produk tertentu pada video mereka.
“Kami sedang uji coba metode baru agar pengguna lebih mudah menemukan dan membeli produk lewat video. Pembuat video yang terlibat dalam proyek ini bisa menambahkan produk tertentu pada video mereka,” tulis YouTube lewat keterangan pada halaman dukungan, Kamis, 14 Januari.
Nantinya, pengguna juga bisa melihat, mendapatkan informasi terkait, serta melakukan pembelian lewat tautan yang sudah disediakan. Hanya saja, uji coba ini baru disediakan bagi pengguna YouTube versi Android, iOS, dan desktop yang berada di Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:
Sudah Bocor Terlebih Dulu
Sebenarnya ini bukanlah berita baru dari perusahaan. Sebelumnya, Bloomberg sudah melaporkan pada Oktober 2020 lalu terkait langkah YouTube yang meminta beberapa kreator untuk menandai dan melacak setiap produk yang muncul pada video menggunakan tools analisis dan belanja dari Google.
Saat itu, Bloomberg melaporkan jika tujuan akhir dari uji coba tersebut yakni penjualan produk Google lewat YouTube, bukan mengiklankan produk lain. Bahkan, juru bicara YouTube turut mengkonfirmasi uji coba yang dilakukan perusahaan terkait fungsi terbaru dari kanal –tapi menolak untuk membagikan detail lebih lanjut.
Memang, kini kita belum bisa menyaksikan fitur tersebut. Dan tampaknya, implementasinya bakal berdasarkan Google Shopping, yang sudah terintegrasi langsung dengan mesin pencari Google.
Melalui Google Shooping, pengguna bisa mendapatkan data produk dari berbagai toko retail, baik yang berukuran besar maupun kecil. Termasuk di dalamnya Tokopedia, Shopee, hingga Blibli.
Akan tetapi, capaiannya belum optimal. Wallmart diketahui menarik datanya pada tahun 2019. Sedangkan beberapa toko lain masih hilang dari daftar tersebut.
Maka, integrasi mendalam dengan YouTube, serta pembelian yang bisa dilakukan di dalam video, barangkali bakal memberi alasan lebih banyak pemilik toko untuk terlibat dalam program ini.