Bawa Dana Rp9,5 Miliar dari 800 Ribu Korban, Polisi Mesir Ringkus Pelaku Penipuan Investasi Kripto
Polisi ringkus pelaku penipuan investasi kripto yang memakan korban sebanyak 800 ribu orang. (Foto; Dok. Bitcoin.com)

Bagikan:

JAKARTA - Penipuan investasi cryptocurrency semakin marak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Mesir. Hal ini terlihat dari kasus penangkapan 29 orang yang diduga menjadi dalang penipuan investasi Hoggpool. Polisi Mesir melaporkan bahwa para dalang ini telah menipu investor dengan menawarkan janji pengembalian investasi yang tidak realistis.

Menurut laporan yang diterbitkan, sejumlah barang bukti seperti 95 ponsel dan 3.367 kartu SIM serta uang senilai 194.000 dolar AS (sekitar Rp2,9 miliar) berhasil disita selama penangkapan.

Polisi juga menemukan bahwa para penipu menggunakan total 88 dompet mata uang digital untuk menerima dana dari para investor. Dilaporkan bahwa para penipu kemudian membagikan dana tersebut antara 9.965 dompet digital dan mengkonversi dana menjadi Bitcoin sebelum dibawa keluar negeri.

Walau polisi menyatakan bahwa jumlah dana yang berhasil ditipu mencapai 615.000 dolar AS (sekitar Rp9,5 miliar), namun ada yang memperkirakan angka tersebut jauh lebih tinggi. Seorang pengacara yang mewakili lebih dari seribu korban di Kairo, Abdulaziz Hussein, bahkan mengatakan bahwa hampir 800.000 orang mungkin telah menjadi korban penipuan Hoggpool.

Meskipun penggunaan dan perdagangan cryptocurrency dilarang di Mesir, para penipu Hoggpool berhasil menarik korban dengan menjanjikan pengembalian investasi yang tinggi dan tidak realistis. Beberapa opsi investasi yang ditawarkan mencakup investasi awal sebesar 10 dolar AS (Rp153 ribuan) dengan pembayaran harian sebesar 1 dolar AS (Rp15.365) hingga investasi sebesar 800 dolar AS (Rp12.292.000) untuk membeli mesin pertambangan yang membayar 55 dolar AS (Rp845 ribuan) per hari.

Selain janji pengembalian investasi yang tinggi, para penipu juga menggunakan dokumen palsu untuk menarik korban yang tidak curiga. Salah satu dokumen tersebut adalah sertifikat kebenaran keberadaan yang diduga dikeluarkan untuk Hoggpool oleh Kantor Sekretaris Negara negara bagian Colorado di Amerika Serikat. Dokumen palsu ini memberikan kesan legitimasi pada penipuan tersebut dan membuat banyak orang terjebak dalam investasi tersebut.

Tentunya, tindakan para penipu ini merupakan tindakan kriminal dan melanggar hukum di Mesir. Polisi harus mengambil tindakan tegas dan memberikan sanksi yang adil bagi para penipu agar tidak ada lagi orang yang menjadi korban penipuan semacam ini. Selain itu, penting bagi para investor untuk selalu berhati-hati dalam melakukan investasi, terutama investasi dalam cryptocurrency, dan tidak terjebak dalam janji-janji pengembalian investasi yang tidak masuk akal.

Dalam kasus penipuan Hoggpool ini, banyak orang yang telah menjadi korban dan mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga keuangan perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko investasi yang tinggi dan bahaya penipuan. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye dan program pendidikan, sehingga masyarakat lebih terinformasi dan tidak mudah terjebak dalam penipuan investasi semacam ini.