YOGYAKARTA – Kelemahan ChatGPT jadi salah satu hal yang disorot oleh masyarakat. Meski teknologi ini terintegrasi dengan chatbot Artificial Intelligence (AI), namun informasi yang dihasilkan tak selalu memuaskan penggunanya.
Seperti diketahui, ChatGPT adalah mesin pencarian yang dibuat oleh OpenAi dan didukung oleh Microsoft. Mesin ini mulai banyak digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seperti pencarian informasi hingga pembuatan konten.
Cara kerja ChatGPT sendiri tidak lepas dari unsur bahasa yang menjadi alat komunikasi manusia. Sedangkan data ChatGPT diambil dari database yang diinput oleh manusia. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam memberikan jawaban.
Kelemahan Chatgpt
Kekeliruan Chatgpt mencakup banyak hal khususnya yang berkaitan dengan bahasa. Beberapa kelemahan yang dirasakan oleh penggunanya adalah sebagai berikut, dikutip dari berbagai sumber.
- Gagal Memahami Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi yang kompleks. Bahkan manusia kadang perlu waktu panjang untuk memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa. Hal ini pula yang menjadi kendala ChatGPT.
ChatGPT belum mampu memahami unsur-unsur kebahasaan. Kadang kala teknologi ini juga gagal memahami kompleksitias bahasa sehingga dibutuhkan penyerderhanaan bahasa pertanyaan yang disampaikan manusia melalui chatbot ini. Chatbot ini sering pula gagal memahami konteks bahasa yang terkandung dalam pertanyaan pengguna.
- Jawaban Hanya Didasari pada Tren
Jawaban yang diberikan oleh ChatGPT kadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan manusia. Respon yang diberikan oleh ChatGPT kadang hanya berdasarkan popularitas suatu topik di jangka waktu tertentu.
- Jawaban Berdasarkan Data di Internet
ChatGPT kadang memberikan jawaban atas pertanyaan yang bersumber dari jurnal penelitian atau artikel lain yang tersedia di Internet. Jawaban ini berlaku untuk pertanyaan yang bersifat teknis maupun nonteknis seperti puisi atau esai.
- Gagal Memberikan Jawaban Benar
Saat Anda mengajukan pertanyaan pada ChatGPT, harus ada evaluasi ulang tentang hasil yang diberikan. Pasalnya chatbot ini kadang memberikan jawaban yang keliru sehingga manusia harus hati-hati dan melakukan evaluasi ulang pada jawaban ChatGPT.
- Terbatas Pada Teks
Untuk saat ini ChatGPT masih terbatas pada pertanyaan teks. Chatbot belum mampu memproses suara atau gambar yang diberikan oleh manusia. Di sisi lain pertanyaan manusia kadang susah untuk diwujudkan dalam bentuk teks.
- Berpotensi Menjerumuskan
ChatGPT nampaknya belum benar-benar menyajikan mana fakta dan mana opini, sehingga berpeluang menyebarkan jawaban yang keliru. Hal ini perlu diwaspadai oleh manusia agar tidak semakin terjerumus ke informasi sesat.
BACA JUGA:
- Jawaban Tidak Mewakili Profesional
Jawaban yang diberikan oleh ChatGPT tidak mewakili pakar. Sebagai contoh, seseorang bertanya tentang pemrograman. ChatGPT akan meberikan jawaban yang menakjubkan tentang bahasa pemrograman tersebut, sedangkan bagi seorang programer profesional, jawaban ChatGPT bisa jadi adalah hal yang sangat biasa.
- Referensinya Tidak Jelas
Beberapa sumber mengatakan bahwa ChatGPT belum bisa memberikan sumber informasi yang ia suguhkan kepada manusia. Kondisi ini tentu cukup berbahaya mengingat banyak konten keliru di internet. Dengan begitu ChatGPT tidak bisa dijadikan acuan kebenaran atas suatu jawaban.
- Data Masih Terbatas
Data base yang ada pada ChatGPT saat ini masih terbatas. Chatbot itu hanya mengandalkan pelatihan yang diberikan oleh OpenAI. Bahkan pelatihan telah berakhir pada 2021 lalu. Dengan begitu informasi dalam dan baru nampaknya belum terbaca oleh ChatGPT.
- Server Terbatas
Server ChatGPT ternyata masih terbatas. Jika jumlah pengguna ChatGPT terlalu banyak maka berpotensi terjadi kesalahan.
Selain terkait kelemahan Chatgpt, kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.