Bagikan:

JAKARTA - Kegagalan sistem IT di maskapai Lufthansa membuat penumpang terdampar dan penerbangan ke bandara tersibuk di Jerman dibatalkan atau dialihkan pada Rabu, 15 Februari. Sementara maskapai penerbangan tersebut menyalahkan pekerjaan rekayasa kereta api yang merusak kabel broadband.

Menurut juru bicara operator Fraport,  Lebih dari 200 penerbangan telah dibatalkan sejauh ini di Frankfurt, sebuah pusat transit internasional yang penting dan salah satu bandara terbesar di Eropa.

Lufthansa mengharapkan situasi akan stabil pada malam hari. Data dari FlightAware menunjukkan 105 penerbangan juga ditunda pada pukul 12.43 GMT. Foto dan video dari beberapa bandara Jerman menunjukkan ribuan penumpang menunggu untuk check-in.

"Kami ingin pergi ke konvensi penyihir di Inggris, di Blackpool. Dan sekarang kami terdampar di sini," kata Alexander Straub di bandara Frankfurt, dikutip Reuters.

"Kami telah makan beberapa pretzel dan masih menunggu," kata rekan penumpangnya, Marc Weidel.

Lufthansa dan operator kereta api nasional Jerman menyalahkan masalah ini pada pekerjaan rekayasa pihak ketiga pada perpanjangan jalur kereta api yang terjadi pada Selasa malam, 14 Februaru, ketika bor menembus kumpulan kabel serat optik Deutsche Telekom.

Hal itu menyebabkan sistem check-in dan boarding penumpang di Lufthansa macet pada Rabu pagi dan memaksa pengendalian lalu lintas udara Jerman untuk menunda penerbangan yang masuk, meskipun saat ini telah dilanjutkan.

Penumpang mengatakan di media sosial bahwa perusahaan menggunakan pena dan kertas untuk mengatur penerbangan dan tidak dapat memproses bagasi penumpang secara digital.

Dalam sebuah twit, Lufthansa mengatakan: "Sejak pagi ini maskapai Lufthansa Group terkena dampak kegagalan IT, yang disebabkan oleh pekerjaan konstruksi di wilayah Frankfurt."

"Dua kabel telah diperbaiki semalam oleh tim teknis kami dan banyak pelanggan telah kembali online," kata Deutsche Telekom mengatakan dalam sebuah pernyataan dan menambahkan bahwa situasi terus membaik.

Deutsche Bahn kemudian  meminta maaf kepada penumpang Lufthansa atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kegagalan sistem IT terjadi dua hari sebelum pemogokan yang direncanakan di tujuh bandara Jerman yang diperkirakan akan menyebabkan gangguan besar, termasuk mungkin di Konferensi Keamanan Munich di mana para pemimpin dunia diharapkan berkumpul.

Sebelumnya maskapai penerbangan Skandinavia, SAS , mengatakan bahwa pada Selasa malam 14 Februari mereka diserang oleh serangan siber dan meminta pelanggan untuk tidak menggunakan aplikasinya, tetapi kemudian mengatakan bahwa masalah tersebut telah teratasi.

Pada bulan Desember lalu, penyerang tak dikenal memotong kabel milik kereta api umum Jerman dalam sebuah tindakan sabotase kedua terhadap Deutsche Bahn dalam beberapa bulan.

Di Amerika Serikat bulan lalu maskapai penerbangan juga membatalkan lebih dari 1.300 penerbangan dan lebih dari 10.000 ditunda setelah kerusakan sistem komputer utama pemerintah.