TikTok Tingkatkan Upayanya Perang Disinformasi Untuk Penuhi Kode Etik Uni Eropa
Caroline Greer, direktur kebijakan publik dan hubungan pemerintah TikTok (foto: twitter @CarolineGreer)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan media sosial China TikTok pada Kamis 9 Februari berjanji untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi disinformasi di platformnya dengan menambahkan lebih banyak fitur keamanan dan memperluas langkah-langkah pemeriksaan fakta. Hal ini didorong oleh peran yang dimainkan oleh media yang dikendalikan negara dan perang di Ukraina.

Menyajikan laporan kemajuannya, tentang apa yang dilakukannya untuk memenuhi kode praktik UE yang ditingkatkan tentang disinformasi dalam enam bulan terakhir, TikTok mengakui perlunya meningkatkan upayanya.

"Sementara kami bangga dapat memberikan tingkat detail terperinci ini untuk pertama kalinya, kami menyadari bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Dalam beberapa bulan mendatang, kami berinvestasi dalam sejumlah inisiatif," kata Caroline Greer, direktur kebijakan publik dan hubungan pemerintah TikTok, kata dalam posting blog.

“TikTok akan memperluas label media yang dikendalikan negara, meningkatkan tindakan terhadap disinformasi yang terkait dengan Ukraina, memperluas program pemeriksaan fakta di seluruh Eropa untuk memasukkan lebih banyak liputan bahasa, dan meningkatkan volume klaim yang diperiksa faktanya,” ungkapnya dikutip Reuters.

Perusahaan juga akan memperkuat pendekatannya terhadap disinformasi dalam kebijakan periklanannya.

TikTok mengatakan dalam enam bulan terakhir telah menghapus 191 iklan yang melanggar larangan aktor politik memasang iklan di platformnya, dan menghubungkan orang ke sumber informasi resmi tentang COVID-19, Holocaust, perang di Ukraina, dan topik lainnya.