JAKARTA - Banyak modus penipuan baru yang belakangan sering terjadi. Salah satunya adalah akun bodong di media sosial yang menawarkan voucher games atau isi ulang (top up) dengan harga sangat murah.
Akibat ketidakwaspadaannya, korban yang terlanjur semangat dan tidak mengecek akun penjual lebih lanjut akan langsung membayar via transfer. Sayangnya si penipu akan lenyap bersama kiriman uang dari korban.
BACA JUGA:
Mengutip Kajian Peningkatan Kompetensi Keamanan Digital di Indonesia: Analisis Fenomena Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial dari Centre for Digital Society Universitas Gadjah Mada, penipuan yang terjadi di dunia maya seringkali menggunakan teknik social engineering atau manipulasi psikologis
Teknik tersebut mencari celah dari kelemahan manusia yang mudah percaya dan terpedaya. Korban bisa tertipu salah satunya karena tingkat literasi digital masyarakat yang rendah mengenai keamanan saat menggunakan teknologi digital.
Penipuan voucher game melalui media sosial sebenarnya masih bisa dihindari selama pengguna waspada. GoPay, salah satu pembayaran digital di Indonesia membagikan kiat sederhana bagi gamers dan masyarakat umum untuk terhindar dari penipuan.
Pertama, pengguna diminta untuk tidak bertransaksi di luar aplikasi game. Isi ulang diamond dengan pembayaran yang resmi, seperti GoPay lewat aplikasi Google Play.
Kedua, amankan data pribadi, hindari membagikan informasi personal secara bebas kepada orang lain. Jangan bagikan juga data-data seperpti nama ibu kandung, kode one-time pasword (OTP), kata sandi dan tanggal lahir.
Ketiga, gunakan PIN atau otentikasi biometrik ketika bertransaksi. Nyalakan fitur seperti pengenal sidik jari atau pemindai wajah di ponsel.
Terakhir, jika Anda mendeteksi hal janggal atau bahkan akun yang mencurigakan, jangan ragu untuk melapor lewat laman bantuan resmi.