NASA Khawatir China Bisa Rampas Wilayah di Bulan, Kenapa?
Bulan menjadi wilayah baru yang bisa diperebutkan. (foto: Dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - Persaingan Amerika Serikat (AS) dan China tak kunjung usai, justru berlanjut hingga ke Bulan. Administrator NASA Bill Nelson, memperingatkan sangat mungkin China akan menutup daerah yang paling kaya sumber daya di permukaan bulan.

Menurut Nelson, hal itu akan terjadi jika mereka membangun kehadiran di sana terlebih dahulu dibanding AS melalui NASA.

"Itu adalah fakta: kita berada dalam perlombaan luar angkasa. Dan memang benar bahwa sebaiknya kita berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di bulan dengan kedok penelitian ilmiah," ungkap Nelson.

"Dan bukannya di luar kemungkinan mereka akan mengatakan, 'Keluar, kami di sini, ini wilayah kami',” imbuhnya.

Perkataan Nelson menyusul laporan belum lama ini dari Departemen Pertahanan AS yang merinci keadaan program luar angkasa China sekarang, termasuk kemampuannya dalam mengembangkan pesawat ruang angkasa yang dapat mendarat di sisi jauh Bulan.

Terlebih, China juga sudah mampu menyaingi International Space Station (ISS) dengan membesut stasiun luar angkasanya sendiri, Tiangong.

Terdapat juga laporan setebal 196 halaman yang diterbitkan pada November tahun lalu, meramalkan niat Presiden China Xi Jinping serta potensi perlombaan antariksa kedua.

Namun, China membantah menyoal kekhawatiran AS dan menyebut mereka berlaku damai dalam penggunaan ruang angkasa, serta menentang kekerasan.

“Beberapa pejabat AS telah berbicara dengan tidak bertanggung jawab untuk menggambarkan upaya ruang angkasa China yang normal dan sah. China selalu menganjurkan penggunaan ruang angkasa secara damai, menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa," ujar seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington seperti dikutip dari The Independent, Selasa, 3 Januari.

"(Kami) bekerja secara aktif untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia di ranah luar angkasa,” tambahnya.

Sebagai informasi, NASA telah meluncurkan misi Artemis I pada November tahun lalu yang memakan waktu 26 hari untuk mengorbit Bulan, mencari jalan untuk misi berawak di masa depan.