Ramai Pengembangan Kendaraan Listrik, Pelajar SMK di Jombang Bikin Mobil Bertenaga Surya
Pelajar SMK Budi Utomo Desa Gadingmangu merakit mobil listrik bertenaga surya hasil bikinan sendiri. (FOTO via ANTARA/SMK Budi Utomo Jombang)

Bagikan:

JOMBANG - Pelajar SMK Budi Utomo, Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berhasil merakit mobil listrik bertenaga surya. Pembuatan mobil listrik tenaga surya tersebut dilakukan untuk mengasah keterampilan para siswa.

Mobil tersebut telah dipamerkan dan dilakukan uji coba dalam acara mini expo SMK di Jombang. Walaupun rakitan mobil sederhana, kendaraan tersebut tetap bisa melaju dengan baik.

Siswa SMK Budi Utomo Gadingmangu, Dika Dwi Darmawan, yang merupakan salah satu tim pembuat mobil listrik tenaga surya tersebut, menjelaskan bahwa mobil yang dibuat ini lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar minyak (BBM).

"Mobil ini menggunakan tenaga surya untuk suplai pengisian baterainya. Keunggulannya tidak menggunakan BBM, jadi tidak harus ke pom bensin (SPBU)," katanya, seperti dilansir dari Antara, Minggu, 25 Desember.

Ia juga menjelaskan, operasional mobil ini tidak sulit. Mobil bisa diisi dayanya dengan panel khusus yang telah dibuat.

"Ini mudah diakses. Bisa diisi baterai ketika mobil berhenti dan bisa dipakai ketika panel dimatikan. Baterai saat penuh itu 64,8 volt dan bisa daya sekitar 60 kilometer," ujarnya.

Ketua Yayasan Pendidikan Budi Utomo Gadingmangu Perak, Kabupaten Jombang, Wildy Istimror mengatakan, pihak sekolah bertujuan memberikan keterampilan terbaik membantu para siswa. "Di zaman ini, teknologi terbaru adalah tenaga surya," tuturnya.

Ia pun optimistis dengan bekal keterampilan yang diberikan menjadikan para siswa lebih terampil.

"Kami yakin anak anak sudah punya keterampilan untuk mendesain, merakit dan bangun sebuah mobil listrik, berati mereka sudah melakukan kegiatan dan keterampilan yang sesuai dengan teknologi saat ini yang ada di dunia ini," katanya.

Untuk saat ini, pihaknya juga masih fokus memberikan pembelajaran kepada anak-anak tersebut. Mobil dibuat sebagai bahan edukasi dan belum ada rencana produksi massal.

Namun, kata Wildy Istimror, rencananya juga akan dibuat satu unit mobil lagi sebagai penyempurna dari mobil sebelumnya.