Bagikan:

JAKARTA - Selain Mars, Bulan juga saat ini menjadi tujuan negara yang memiliki misi antariksa. Seperti China, yang memang tengah berencana untuk membangun stasiun pangkalan awak di Bulan, bedanya ia akan ditenagai dengan nuklir.

Stasiun berawak itu rencananya akan dibangun pada 2028 dengan sistem tenaga nuklir yang dirancang untuk mampu menghasilkan tenaga listrik satu megawatt.

Terdengar cukup ambisius, tetapi seperti yang diketahui China selalu membuktikan tujuannya. Dua ilmuwan yang mengerjakan proyek tersebut mengatakan kepada South China Morning Post (SCMP), desain untuk versi prototipe mesin telah dirancang dan beberapa bagian bahkan telah dibuat.

Kapasitas pembangkit listrik mentah yang dibicarakan sangat besar. Sebagai perbandingan, hasil kerja sama NASA dengan Departemen Energi yang telah memberikan kontrak pada tiga konsep desain untuk membangun reaktor nuklir gaya fisi, menghasilkan energi 40 kilowatt (sekitar 4 persen dari output yang direncanakan China) dan dapat bertahan setidaknya selama 10 tahun dalam kondisi di Bulan.

Sementara, reaktor nuklir yang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan China memiliki desain lipat seperti payung untuk menghilangkan kelebihan energi panas ke ruang sekitarnya, sedangkan litium cair akan digunakan sebagai pendingin.

Namun, skema desain fungsional untuk sistem pembangkit tenaga nuklir di stasiun bulan China belum selesai. Melansir Slashgear, Senin, 5 Desember, dibandingkan dengan sumber konvensional seperti energi kimia dan sel surya, nuklir dianggap sebagai sumber energi yang paling layak untuk mempertahankan sistem pendukung kehidupan.

Nuklir juga dapat mengisi bahan bakar rover, dan menambang sumber daya untuk misi eksplorasi jangka panjang, seperti yang direncanakan untuk proyek Artemis.

Saat ini, NASA mengincar sistem yang memasangkan reaktor nuklir dengan mesin Stirling untuk misi masa depan ke Bulan dan akhirnya, Mars.

NASA, di sisi lain, berencana mengirim kru ke Bulan dengan misi Artemis II, yang saat ini memiliki jadwal peluncuran tentatif pada 2024.