Bagikan:

JAKARTA - Sebentar lagi Bulan akan kedatangan tamu dari misi Artemis I yakni roket raksasa Space Launch System (SLS) dan pesawat ruang angkasa Orion. Tetapi sebelum itu, lebih dahulu CAPSTONE atau satelit kubus kecil telah mencapai orbit Bulan minggu lalu.

CAPSTONE menjadi CubeSat atau satelit mini pertama yang mengunjungi Bulan. CAPSTONE seberat 55 pon itu merupakan kependekan dari Cislunar Autonomous Positioning System Operations and Navigation Experiment.

Dia telah mencapai Near-Rectilinear Halo Orbit (NRHO) pukul 19:39 EST pada Minggu malam, 13 November  setelah diluncurkan akhir Juni lalu.

Orbit NRHO pada misi CAPSTONE adalah jalur yang diinginkan NASA mudah dilacak oleh stasiun ruang angkasa Gateway di masa depan dalam mendukung eksplorasi ruang angkasa.

Gateway merupakan stasiun luar angkasa pertama umat manusia di orbit bulan untuk mendukung rencana eksplorasi luar angkasa NASA. Gateway akan dirawat oleh manusia dan akan mendukung misi Artemis di masa depan, yang akan menghidupkan kembali eksplorasi Bulan dan ruang angkasa dalam jangka panjang yang dipimpin manusia.

Lebih lanjut, jalur CAPSTONE ke orbit bulan cukup bergelombang. Satelit itu diluncurkan di atas pendorong Elektron Lab Roket pada 28 Juni lalu, dengan memulai perjalanan memutar selama 4,5 bulan.

CubeSat itu sangat hemat bahan bakar dan mengikuti kontur gravitasi. Bukan tanpa halangan CAPSTONE bisa mencapai orbit Bulan.

Tim di Bumi sempat kehilangan kontak dengan wahana itu pada 4 Juli, tepat setelah satelit tersebut lepas dari pesawat antariksa Lab Rocket Photon. Tetapi dengan cepat mereka mengidentifikasi dan memperbaiki masalahnya sehingga membuat CAPSTONE kembali ke jalur keesokan harinya.

Selama minggu depan, CAPSTONE akan melakukan dua manuver pembersihan lagi untuk menyempurnakan orbitnya. Kemudian NASA akan meninjau data untuk mengonfirmasi pesawat ruang angkasa itu tetap berada di NRHO.

Melansir ZDNet, Rabu, 16 November, NASA memilih NRHO untuk mendukung misi Artemis karena pertimbangan situasi. Pertama, ini merupakan orbit bulan rendah, dan tempat yang tepat untuk melacak dekat dengan permukaan bulan, NRHO menyelesaikan orbitnya setiap dua jam, tetapi membutuhkan lebih banyak propelan karena tarikan gravitasi Bulan daripada yang dibutuhkan untuk bertahan hingga 15 tahun.

Adapula orbit retrograde, yang jauh lebih hemat bahan bakar dan mengelilingi Bulan tiap dua minggu sekali, tetapi jarak ekstra akan mempersulit Gateway untuk mencapai permukaan Bulan.

NRHO ada di antara dua orbit, memberikan akses yang lebih dekat ke permukaan dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

"Menggantung hampir seperti kalung dari Bulan, NRHO adalah orbit satu minggu yang seimbang antara gravitasi Bumi dan Bulan," jelas NASA.

Selain itu, NRHO juga akan memberi Gateway garis pandang Bumi, yang di mana memungkinkan komunikasi tanpa gangguan antara Bumi dan Bulan.