Bagikan:

JAKARTA - Sony kali ini mengalami kegagalan yang cukup signifikan, di mana peluncuran ulang PlayStation Plus sepertinya tidak berjalan sesuai rencana. Dalam laporan keuangan terbaru, mereka kehilangan 1,9 juta pelanggan antara Juli dan September tahun ini.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah langganan PlayStation Plus turun setelah peluncuran kembali dari 47,3 juta menjadi 45,4 juta. Tentu saja ini bukan seperti yang diharapkan Sony.

CFO Sony Hiroki Totoki mengatakan ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan jumlah keanggotaan PlayStation Plus.

Dia menyalahkan kurangnya pemasaran pada layanan itu. Totoki juga mengutip tidak ada momentum yang pas untuk layanan baru, serta semakin banyak orang-orang yang pergi ke luar rumah karena pandemi berangsur usai.

“Pada kuartal kedua kami memperbarui layanan kami dan belum ada momentum yang bagus secara keseluruhan. Selain itu, kami tidak melakukan promosi yang agresif selama kuarter kedua. Lebih banyak orang pergi ke luar ruangan, dan kami belum keluar dari siklus negatif," ujar Totoki.

Sony mengumumkan adanya perombakan layanan PlayStation Plus pada Maret lalu sebagai langganan yang agak mirip dengan Microsoft Xbox Game Pass. Ini merupakan fitur perpustakaan besar gim.

Melansir Digital Trends, Rabu, 2 November, sayangnya, hadirnya perubahan itu tidak memperlihatkan keuntungan untuk Sony, meskipun perusahaan mengatakan sekarang mereka memiliki jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) terendah untuk PlayStation Network sejak 2020 di 102 juta.

Itu penurunan yang stabil dari 104 juta pengguna tahun lalu dan 103 juta pada kuartal pertama. Meskipun jumlahnya turun di sisi digital, Sony masih memiliki penampilan yang kuat dalam hal perangkat keras PS5.

Di mana perusahaan mengumumkan telah menjual lebih dari 25 juta unit dan mampu memproduksi sekitar 6,5 juta PS5 baru dalam tiga bulan menjelang 30 September.

Selain itu, Sony juga menyoroti rasio gamer yang berlangganan PlayStation Plus ini secara signifikan lebih tinggi pada PS5 dibandingkan dengan konsol PS4 generasi sebelumnya.

Sebagai tanggapan, bos Sony berencana untuk mempercepat adopsi perangkat keras PS5 dengan tujuan memulihkan keterlibatan pengguna ini di masa mendatang.