JAKARTA – Menteri Komunikasi Israel, Yoaz Hendel, Selasa, 20 September menyatakan bahwa Pemerintah Israel sedang mempertimbangkan untuk menutup jaringan tembaga lama dan mengalihkan semua layanan komunikasi ke infrastruktur serat optik yang lebih baru
Kementeriannya juga sudah mempertimbangkan untuk menutup jaringan tembaga dan ingin penyedia telekomunikasi dan masyarakat untuk mempertimbangkan dan memberikan pendapat mereka pada 24 November.
Ia merujuk pada Singapura yang telah sepenuhnya beralih ke penggunaan serat optik secara penuh, sementara Australia dan Selandia Baru masih dalam proses pergantian.
Setelah bertahun-tahun penundaan dan perselisihan antara Bezeq, perusahaan telekomunikasi terbesar Israel, dan kementerian komunikasi, pada awal 2021 Bezeq mulai menyebarkan jaringan seratnya secara nasional.
Hendel mengatakan bahwa kementerian sekarang sedang mempertimbangkan untuk mentransfer semua layanan telekomunikasi ke fiber.
"Infrastruktur komunikasi lama tidak cukup menjawab tuntutan publik yang semakin meningkat. Dan mereka mencemari dan memiliki kinerja yang buruk," katanya dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters. Ia juga mencatat tren global saat ini yang mulai berpindah ke jaringan serat optik.
BACA JUGA:
“Jaringan tembaga tradisional mengkonsumsi banyak energi dan memiliki biaya perawatan yang tinggi dengan bandwidth yang rendah,” tambahnya.
Bezeq mengatakan dalam pengajuan peraturan di Tel Aviv pada Selasa lalu bahwa mereka "meninjau pengumuman dan bermaksud untuk menyerahkan tanggapannya kepada kementerian."
Bulan lalu, Bezeq mengatakan saat ini mereka telah menjangkau lebih dari 1,36 juta rumah tangga dengan jaringan seratnya dan hingga akhir Juni memiliki 180.000 pelanggan untuk layanan seratnya.
Mereka mentargetkan 1,5 juta rumah akan memiliki akses serat optik pada akhir tahun dan 2,2 juta - 82% dari negara, pada tahun-tahun mendatang.