JAKARTA - Dugaan kebocoran sejumlah data instansi di Indonesia terjadi lagi. Kali ini, data dari agen Intel Badan Intelijen Negara (BIN) diunggah di situs breached.to oleh user bernama Strovian.
Dalam sebuah postingan berjudul "STUPID INTELLIGENCE", Strovian mengunggah tangkapan layar berita dari satu portal media online, di mana BIN membantah terjadinya kebocoran data pada bulan Agustus lalu.
Tidak hanya itu, menurut pantauan VOI, Strovian juga menyertakan sampel data agen intel BIN yang berisi nama, tempat tanggal lahir, pangkat dan golongan, serta T.M.T (terhitung mulai tanggal, menandakan masa pengangkatan).
Aksi Strovian ini justru menghadirkan dukungan dari user lain. User bernama Herlino mengatakan "good bro, this is open source country" atau diartikan sebagai "bagus bro, ini adalah negara open source."
BACA JUGA:
Kemudian komentar lain datang dari user mastermime yang mengatakan "INTELLIGENCE works with data, they may not understand the defense part" yang artinya "INTELIJEN bekerja dengan data, mereka mungkin tidak paham bagian pertahanannya."
Open Source sendiri dapat diartikan sebuah sindiran. Di mana semua data merupakan sumber terbuka atau yang kode sumbernya terbuka untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan dan disebarluaskan.
Melansir dari penjelasan Kementerian Kominfo sendiri, Open Source artinya adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet).
Menanggapi dugaan ini, beberapa laporan mengatakan bahwa BIN menyatakan bahwa itu semua hanyalah hoax, atau tidak benar adanya. "Hoax itu, data BIN aman, terenkripsi, dan semua data pakai samaran. Jadi data BIN tidak bocor," kata juru bicara BIN, Wawan hari Putranto saat dikonfirmasi.