Elon Musk Tuntut Balik Twitter, karena Tak Mau Kasus Mereka Diungkap ke Publik
Kasus Twitter vs Elon Musk tambah rumit. (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA -Twitter Inc  dan Elon Musk, yang saling menggugat atas upaya orang terkaya di dunia untuk keluar dari kesepakatan senilai  44 miliar dolar AS (Rp569 triliun).

Hakim ketua, Kanselir Kathleen McCormick dari Delaware Chancery Court, memutuskan pada hari Rabu, 3 Agustus bahwa gugatan balik Musk akan diumumkan pada sore hari tanggal 5 Agustus, dua hari lebih lambat dari yang diinginkan Musk.

Countersuit Musk dapat dirilis segera pada  Kamis, 4 Agustus menurut seseorang yang akrab dengannya tetapi tidak berwenang untuk membahas kasus tersebut.

McCormick memutuskan setelah Twitter yang berbasis di San Francisco menuduh Musk mencoba merilis gugatan balik setebal 163 halaman pada  Rabu lalu tanpa memberinya kesempatan untuk menyunting, atau menutup, informasi rahasia tentang perusahaan.

Beberapa jam kemudian, pengacara Musk membalas, dengan menuduh Twitter mencoba mengubur "sisi dari cerita yang tidak ingin diungkapkan secara publik" dan merusak hak konstitusional Amandemen Pertama publik untuk mengetahui apa yang diperdebatkan oleh kedua belah pihak.

Twitter telah menerima salinan gugatan balasan pada 29 Juli, dan mengatakan aturan pengadilan mengizinkannya lima hari kerja untuk membuat jawaban. Sementara Musk mengatakan tiga hari kerja sudah cukup.

Perselisihan tersebut menyoroti kepahitan antara Twitter dan Musk, yang juga merupakan kepala eksekutif perusahaan mobil listrik Tesla Inc.

Musk setuju untuk membeli Twitter pada 25 April, tetapi berusaha untuk mundur pada 8 Juli tanpa membayar biaya perpisahan  1 miliar dolar AS, mengutip kegagalan Twitter untuk memberikan rincian tentang prevalensi akun bot dan spam.

Twitter menggugatnya empat hari kemudian, menuduhnya menyabotase merger karena tidak lagi melayani kepentingannya, dan menuntut dia menyelesaikan merger.

Sidang mereka dijadwalkan pada 17 Oktober. Twitter minggu ini mengeluarkan lusinan panggilan pengadilan kepada bank, investor, dan firma hukum yang mendukung tawaran Musk untuk menjadi saksi. Sementara Musk mengeluarkan panggilan pengadilan kepada penasihat Twitter di Goldman Sachs dan JPMorgan untuk menjadi saksi.

Musk telah menawarkan untuk membeli Twitter seharga  54,20 dolar AS per saham, dengan mengatakan dia yakin itu bisa menjadi platform global untuk kebebasan berbicara.

Terakhir saham Twitter ditutup naik 2 sen pada  41,00 per dolar AS pada  Rabu lalu.