Tips Kembangkan <i>Startup</i> Saat Pandemi COVID-19
Ilustrasi (Startae Team/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Di tengah pandemi COVID-19 banyak pelaku usaha khususnya startup yang berjuang untuk tetap hidup. Tidak sedikit pula dari mereka goyah karena situasi maupun strategi yang kurang mumpuni.

Namun, terdapat tiga startup yang hingga kini masih bertahan dan cukup pesat perkembangannya meski diterpa pandemi, yaitu Kata.ai, Hacktiv8 dan Riliv.

Ketiganya pun membagikan kiat-kiat untuk mengembangkan perusahaan rintisan di Indonesia yang didapat saat mengikuti program Google for Startups Accelerator (GFSA).

Kata.ai memulai bisnisnya pada 2016, berangkat dari permasalahan customer engagement melalui aplikasi media sosial atau aplikasi pesan (chatting) yang berjalan manual, di sisi lain para pelanggan ingin mendapatkan respon yang optimal dan cepat menggunakan aplikasi media sosial atau aplikasi pesan.

CEO & Co-Founder Kata.ai, Irzan Raditya membocorkan tips bagaimana ia mengembangkan bisnisnya, yang menurutnya, mereka bisa belajar langsung dari talenta-talenta terbaik di Google dan jaringannya.

"Mulailah mencari niche terlebih dahulu di awal. Selalu prioritaskan untuk menyasar pasar yang besar. Dan temukan masalah besar untuk dipecahkan, setelah itu fokus untuk menemukan product-market-fit, melalui validasi pengguna," ungkap Irzan saat konferensi pers virtual, Kamis 12 November.

"Ini sangatlah membantu untuk membuka jalan pikir, mengetahui best practise, dan strategi atau teknik tertentu di bidang terkait yang ingin dipelajari lebih dalam," imbuhnya.

Sementara, CEO Hacktiv8 Ronald Ishak mendapatkan bimbingan secara personal terhadap bisnisnya di program Google tersebut. Dia berhasil menemukan blindspot pada Hacktiv8 dan mendapatkan perspektif dan teknik untuk membangun bisnisnya, hingga strategi untuk mengumpulkan dana meski di tengah masa pandemi.

"Mulailah kelola bisnis pada berbagai skala, mempersiapkan dana untuk mengembangkan startup menjadi sebuah bisnis yang besar, dan memanfaatkan teknologi untuk mengambil keputusan," kata Ronald.

Selain itu, Ronald juga menuturkan untuk memulai dengan orang-orang yang tepat. Startup juga harus mengetahui produk atau layanan seperti apa yang diinginkan konsumen. Namun, hal yang penting untuk dilakukan adalah buat pengeluaran sekecil mungkin.

"Kebanyakan startup gagal karena tidak mampu melakukan sesuatu dari ketiga hal itu," tutur Ronald.