Bagikan:

JAKARTA - Square Kilometer Array (SKA), sebuah proyek bersama antara Australia dan Afrika Selatan, akan menjadi teleskop radio terbesar di dunia. Proyek ini akan selesai pada akhir dekade ini.

Teleskop ini diklaim lebih sensitif daripada teleskop radio yang ada saat ini. Bahkan SKA akan memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari alam semesta secara lebih rinci daripada sebelumnya.

Teleskop tersebut akan berlokasi di Afrika Selatan dan Australia, dengan kantor pusat internasional berlokasi di Jodrell Bank, di Inggris.

Hampir 200 piringan frekuensi menengah, termasuk fasilitas MeerKAT yang diluncurkan secara resmi pada Juli 2018, akan berlokasi di wilayah Karoo, Afrika Selatan. Sementara sekitar 130.000 antena frekuensi rendah akan ditempatkan di Australia Barat.

Kedua lokasi tersebut jauh dari sumber interferensi frekuensi radio yang memungkinkan dilakukannya pengukuran yang sangat sensitif.

SKA akan terdiri dari dua instrumen, SKA-mid (piringan) dan SKA-low (antena).

Sinyal dari piringan akan diangkut melalui serat optik ke komputer pusat di mana mereka akan digabungkan menggunakan teknik yang disebut interferometri.

Demikian pula sinyal dari semua antena juga akan digabungkan dan diubah menjadi data ilmiah yang akan digunakan para astronom untuk mempelajari alam semesta.