Bagikan:

JAKARTA - China resmi mengoperasikan teleskop terbesar di dunia. Teleskop ini rencananya akan digunakan untuk penelitian ruang angkasa, dan membantu perburuan kehidupan di luar bumi. 

Teleskop ini diresmikan terbuka untuk umum setelah persiapan selama tiga tahun dan diharapkan bisa digunakan oleh astronom di seluruh dunia.

"Semua indikator teknis teleskop telah tercapai dan sesuai rencana. Harapannya ini bisa berguna bagi dunia," kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, Shen Zhulin dilansir Xinhuanet

Teleskop bernama Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope (FAST) ini berukuran 30 kali lapangan sepak bola, dibangun di sebuah kawasan gunung di provinsi barat daya Guizhou. Teleskop raksasa itu juga dikenal dengan nama 'Sky Eye' di China.

"FAST sekarang dapat digunakan untuk pengamatan pada kapasitas penuh, dan diharapkan untuk membuat sejumlah penemuan ilmiah besar dalam dua atau tiga tahun mendatang," kata kepala insinyur teleskop Jiang Peng sambil menambahkan teleskop ini memiliki sensitivitasnya lebih dari 2,5 kali lipat dari teleskop terbesar kedua di dunia.

Carl Heiles, seorang profesor astronomi di University of California, Berkeley dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat, mengatakan FAST telah memberikan peluang revolusioner untuk astronomi, terutama dalam mengidentifikasi pulsar dan mengamati awan antarbintang.

Dengan biaya hampir 1,2 miliar yuan (sekitar 170 juta dolar AS), FAST selesai pada September 2016, lebih dari 20 tahun setelah diusulkan oleh para astronom China.

Untuk pembangunan teleskop ini, sebanyak 7.000 warga direlokasi dari tempat tersebut ke kota yang jaraknya 10 kilometer dari sana. Selain teleskop, taman bertema astronomi juga dibangun di sana. Harapannya, ini bisa menarik banyak wisatawan.

Sementara itu, kepala ilmuan salah satu tim pembangunan FAST, Nan Rendong, meninggal dunia di usia 72 tahun karena sakit. Pemerintah China memberikan penghargaan untuk menghormati jasanya.