JAKARTA – Masifnya adopsi mata uang kripto di kalangan masyarakat global telah menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah lembaga keuangan seperti bank sentral. Bahkan Bank Sentral Nigeria (CBN) mengakui bahwa cryptocurrency telah mengubah kebijakan moneter kendati market kripto mengalami penurunan.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Nigeri, Godwin Emefiele. Dia menambahkan bahwa teknologi dan inivasi baru yang mendasari mata uang kripto memiliki peran penting dalam sistem keuangan dalam negeri. Oleh karenanya, pemerintah berupaya meningkatkan kontribusi teknologi baru tersebut.
Menurut laporan media setempat Daily Nigerian, Emefiele yang merupakan seorang kritikus bitcoin menilai bahwa fintech dan mata uang kripto telah mengubah cara kerja sistem moneter dan ini perlu dikaji ulang.
“Evolusi fintech, cryptocurrency, pembayaran digital, kecerdasan buatan dan machine learning, telah mengubah fungsi sektor keuangan dan perbankan, baik secara global maupun domestik. Oleh karena itu, mendesak perlunya pengkajian ulang pengaturan sistem keuangan, pengawasan dan pelaksanaan kebijakan moneter,” kata Gubernur CBN, Godwin Emefiele, dikutip dari Bitcoin.com News.
BACA JUGA:
Di sisi lain Emefiele menyadari bahwa mata uang kripto memiliki risiko tinggi dan dipenuhi ketidakpastian. Namun, dia bersikeras bahwa mata uang kripto memberikan sejumlah manfaat yang meliputi akses yang lebih baik ke layanan keuangan, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Meskipun teknologi dan inovasi baru sering dikaitkan dengan risiko dan ketidakpastian, Emefiele bersikeras bahwa ini juga datang dengan beberapa manfaat yang mencakup akses yang lebih baik ke layanan keuangan, pengurangan kemiskinan, dan turut membuka lapangan kerja yang lebih luas.
Selanjutnya, Emefiele mendesak Komite Kebijakan Moneter Nigeria (MPC) untuk membiasakan diri dan mempelajari sejumlah elemen penting dunia digital untuk kepentingan moneter dalam negeri.