Penipuan Epik! Petani di India Buat Turnamen Kriket Palsu untuk Tipu Penjudi dari Rusia Selama Dua Minggu,  
Berita penipuan kriket di media lokal India. (foto: twitter @bhogleharsha)

Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok petani India mengadakan turnamen kriket Liga Premier India (IPL) palsu dengan sangat meyakinkan sehingga mereka berhasil mengelabui penonton Rusia untuk membuat taruhan nyata.

Menurut laporan dari Times of India, permainan palsu terjadi di sebuah peternakan di desa Gujarat, dengan 21 buruh tani dan remaja pengangguran yang masing-masing dibayar 400 rupee (Rp75 ribu) dan ditugaskan untuk meniru pemain kriket “pro” dari tim terkenal India.

Para petani dilaporkan menyiarkan langsung turnamen tersebut ke YouTube selama dua minggu. Bahkan membuat saluran Telegram yang didedikasikan untuk permainan tersebut. Di situlah mereka mengambil taruhan dari penjudi Rusia yang berlokasi di Tver, Voronezh, dan Moskow. Padahal kompetisi kriket IPL musim 2022 sudah ditutup pada akhir Mei lalu.

Namun berkat usaha yang meyakinkan, para petani tetap berhasil menipu penonton Rusianya, berkat beberapa pemikiran cerdas dan pengaturan darurat. Mereka memasang lima kamera HD dan lampu halogen di sekitar lapangan, serta menambahkan efek suara yang menirukan suara dari kerumunan nyata.

Para pemain bertukar jersey milik Chennai Super Kings, Mumbai Indians, dan Gujarat Titans, sementara seorang “wasit” mengarak lapangan dengan walkie-talkie. Saat permainan berlangsung, seorang pria berperan sebagai komentator kriket terkenal Harsha Bhogle. Komentator itu sendiri benar-benar mengakui itu adalah penipuan epik grup di akun Twitternya.

Shoeb Davda, salah satu dalang di balik turnamen palsu, memberikan instruksi kepada wasit berdasarkan taruhan langsung yang mereka terima dari Rusia. Wasit kemudian akan memberi sinyal kepada batsman dan bowler untuk mengarahkan taruhan sesuai keinginan mereka.

Dilaporkan oleh The Verge, Polisi India telah menangkap empat penipu cerdas selama “perempat final” turnamen, yang baru saja menerima uang taruhan 300.000 rupee (Rp 56,5 juta) dari petaruh Rusia sebelum penutupan.