JAKARTA - Platform berbagi video YouTube menghapus sejumlah konten live streaming palsu dari proses penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan, beberapa jam sebelum proses tersebut ditutup secara resmi di seluruh negara bagian AS.
Siaran langsung tersebut bahkan telah ditonton ribuan orang, sebelum akhirnya di take-down oleh YouTube. Beberapa di antara konten tersebut juga menyematkan iklan, sehingga bisa dimonetisasi oleh pengunggahnya.
BACA JUGA:
"Setelah meninjau dengan cermat, kami menghapus streaming langsung yang melanggar Pedoman Komunitas kami," kata juru bicara YouTube dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari CNET, Kamis, 5 Novemver.
Sejatinya YouTube memang telah menetapkan kebijakan yang melarang spam dan praktik penipuan konten terkait Pilpres AS, baik sebelum maupun sesudahnya. Hal tersebut dilakukan untuk menangkal hoaks dan misinformasi terkait hasil Pilpres di AS.
TODAY IN FAKE NEWS: Several YouTube channels live streaming “Election Results” showing same projected election graphic as “results.” No election results currently available as polls still open. First polls close at 7pm EST. Thousands watching streams. One stream is monetized. pic.twitter.com/VoJvFgIGDa
— Def Noodles (@defnoodles) November 3, 2020
YouTube sendiri hanya akan memprioritaskan siaran langsung dari kantor berita resmi terkait Pilpres AS 2020. Tak hanya YouTube, platform media sosial seperti Facebook dan Instagram juga berusaha menekan peredaran hoaks selama Pilpres AS berlangsung.
Facebook misalnya, akan memberi label pada setiap posting dari masing-masing kandidat atau tim kampanyenya, jika mencoba mengeklaim kemenangan pemilu sebelum hasil penghitungan selesai dilakukan. Hal yang sama juga dilakukan Instagram dengan menandai konten-konten yang berusaha menyanggah atau mendelegitimasi hasil Pilpres AS.
We are continuing to label all posts from both presidential candidates making it clear that votes are still being counted and a winner has not been projected. We are also applying these labels to other individuals who declare premature victory in individual states or overall. pic.twitter.com/gmGdn4q52s
— Facebook Newsroom (@fbnewsroom) November 4, 2020
Sejauh ini perolehan electoral votes untuk capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah meninggalkan hasil yag diperoleh capres petahana Donald Trump. Joe Biden unggul 264 suara dari Donald Trump yang mendapat 214 suara.
Perlu diketahui Pilpres AS menganut sistem electoral college atau sistem keterwakilan, maka perolehan electoral votes menjadi penentu kemenangan seorang capres. Dibutuhkan setidaknya 270 electoral votes -- dari total 538 electoral votes yang ada -- untuk memenangkan pilpres AS