Bagikan:

JAKARTA - Di era digital saat ini, phishing tetap menjadi trik paling efektif di lengan para penjahat dunia maya. Ini adalah cara yang terkenal untuk menembus jaringan pengguna atau bahkan perusahaan dengan mengeksploitasi emosi pengguna.

Dalam pertemuan tatap muka dengan media pada Selasa, 14 Juni, Kaspersky membahas lanskap keamanan siber Indonesia terkini dan bagaimana para pengguna hingga bisnis dapat membentengi diri secara mumpuni. 

Dalam presentasinya, Dony Koesmandarin selaku Territory Manager, Kaspersky Indonesia mengatakan bahwa Kaspersky memblokir kurang lebih dua juta tautan phising di Indonesia. 

"Ada sebanyak 7,70 persen orang Indonesia mengklik tautan phising di tahun 2021," kata Dony di Jakarta. 

Dony juga menjabarkan aplikasi messenger favorit  untuk scammer dalam menyebarkan tautan phishing adalah WhatsApp dan Telegram. 

Kaspersky telah mendeteksi 738 tautan phising di Indonesia selama periode Desember 2020 hingga Mei 2021. Sedangkan di Telegram, Kaspersky menemukan 39 deteksi tautan phishing

“Keberhasilan phishing sangat ditentukan oleh rendahnya tingkat kesadaran pengguna tentang bagaimana entitas yang coba ditiru oleh penipu, beroperasi. Manusia tetap menjadi mata rantai terlemah dalam ruang lingkup tersebut. Baik pengguna atau pelanggan, tetap menjadi target potensial serangan phishing," tutur Dony. 

Dony melanjutkan, Kaspersky akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia agar selalu aware terhadap tautan dari sumber yang tidak jelas. 

"Untuk organisasi, karyawan internal membutuhkan pelatihan baru dan layanan pihak ketiga juga harus dievaluasi secara komprehensif. Oleh karena itu, untuk memberantas jenis ancaman ini, sangat dibutuhkan kolaborasi yang mumpuni dari semua pemangku kepentingan,” tambahnya.

Skenario yang mungkin diberikan bahwa satu aplikasi memiliki semua detail keuangan pengguna, tautan phishing sederhana yang meminta kredensial pengguna dapat membahayakan semua data yang tersedia di aplikasi. Ini memperbesar kemungkinan efek merusak dari ancaman ini.