<i>Frankenfoods</i>, Makanan dari Buah dan Tanaman yang Gen-nya Diedit Segera Dijual di <i>Supermarket</i> Inggris
Ilustrasi, Tomat yang sudah diedit gen-nya bisa miliki vitamian D lebih banyak. (foto: dok. [pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Makanan yang diedit gen-nya seperti tomat dan jamur yang kemudian diperkaya dengan vitamin D menjadi segar lebih lama dan tidak pernah menjadi cokelat. Buah atau makanan ini  akan segera tersedia di pasaran.

Pemerintah Inggris, pekan  ini mengumumkan rencana untuk mengizinkan 'Frankenfoods' dijual tanpa label di supermarket Inggris. Namun hal ini   memicu protes dari beberapa konsumen yang mengklaim bahwa mereka 'harus diberi pilihan'.

Para menteri telah memperkenalkan RUU Teknologi Genetik (Pemuliaan Presisi) baru ke Parlemen, yang akan membuat kategori baru untuk organisme yang diedit gen (GE), sehingga mereka dapat diatur secara terpisah dari organisme yang dimodifikasi secara genetik (GM).

Undang-undang tersebut akan mempercepat pengembangan dan komersialisasi tanaman dan ternak yang diubah DNAnya, meskipun pemerintah mengatakan sedang mengambil Pendekatan, langkah demi langkah dengan membuat aturan untuk tanaman terlebih dahulu.

Makanan RG diproduksi menggunakan alat pengeditan gen CRISPR, yang membuat pengeditan tepat pada DNA tanaman atau hewan yang ada.

Tidak seperti makanan yang dimodifikasi secara genetik, makanan yang diedit gen-nya tidak mengandung DNA 'asing' dari spesies lain.

Para ilmuwan menggunakan protein khusus untuk membuat perubahan kecil pada DNA organisme yang dapat terjadi secara alami atau melalui pembiakan selektif.

Pengeditan makanan dapat dilakukan untuk kepentingan konsumen, misalnya dengan meningkatkan jumlah vitamin dan nutrisi tertentu dalam buah.

Bisa juga dibuat untuk mempermudah proses bertani, seperti membuat tanaman atau ternak kebal terhadap penyakit yang mematikan.

Sekretaris Lingkungan Inggris,  George Eustice,  bersikeras bahwa produk GE tidak perlu diiklankan seperti itu karena 'pada dasarnya alami'.

Namun, Skotlandia dan Wales sama-sama berjanji untuk menolak langkah tersebut, dan supermarket terbesar di Inggris sejauh ini menolak untuk mengkonfirmasi apakah mereka akan menyediakan makanan tersebut di rak pajangan mereka.

Dengan undang-undang baru yang sedang berjalan, Daily Mail melihat lebih dekat beberapa makanan GE yang mungkin ada di rak-rak supermarket di Inggris pada awal tahun depan.

Tomat yang Diperkaya Vitamin D

Tomat telah direkayasa secara genetik untuk menghasilkan lebih banyak vitamin D, untuk membantu mengurangi kekurangan pasukan vitamin ini di seluruh dunia.

Para peneliti dari John Innes Center di Norwich menggunakan CRISPR untuk mengedit gen yang terlibat dalam mengubah provitamin D3 menjadi kolesterol.

Mereka mengklaim bahwa vitamin D yang bisa Anda dapatkan dari makan salah satu tomat rekayasa genetika ini setara dengan dua butir telur atau 28 gram tuna.

Oleh karena itu, buah 'super' dapat membantu memenuhi kebutuhan harian anak dan orang dewasa akan vitamin D3, serta mengurangi risiko berkembangnya penyakit seperti kanker, penyakit Parkinson, dan demensia.

Jamur yang Tidak Menjadi Coklat

Berbagai jamur kancing putih yang telah diedit secara genetik agar tidak menjadi cokelat saat diiris telah disetujui oleh regulator di AS.

Dr. Yinong Yang dari Penn State University menggunakan CRISPR untuk menghilangkan bagian kecil dari satu gen yang menyebabkan jamur kecoklatan pada Agaricus bisporus.

Jamur yang dihasilkan ini dapat bertahan lebih lama di rak supermarket dan tidak perlu ditangani dengan hati-hati seperti strain biasa, sehingga mengurangi sisa makanan.

Dr. Yang saat ini bekerja untuk meningkatkan jamur, dan berharap untuk mengkomersialkan varietas baru di masa depan.

Roti yang Kurangi Risiko Kanker dari Roti Bakar

Ilmuwan Inggris juga telah mengedit genom gandum untuk mengurangi produksi bahan kimia penyebab kanker yang terbentuk saat dibakar.

Akrilamida adalah karsinogen yang dibuat saat roti dipanggang dan lebih umum saat roti panggang menjadi lebih gelap.

Peneliti dari Rothamsted Research dan University of Bristol kini berhasil menghentikan fungsi gen yang terlibat dalam produksi asparagin dalam gandum, yang berubah menjadi akrilamida saat dipanaskan.

Pada  Agustus tahun lalu, kelompok tersebut mendapat lampu hijau dari DEFRA untuk menjalankan serangkaian uji coba lapangan yang akan berakhir pada tahun 2026, dengan panen pertama saat ini di lapangan.

Beberapa hasil penelitian tersebut diyakini akan segera diterapkan untuk jenis tumbuhan dan buah tersebut dan diharapkan akan segera muncul di pasaran tahun ini. Namun hal ini akan mungkin jika aturan perundangan di Inggris mendukung pelaksanaan pengeditan gen makanan untuk disetujui dan diproduksi secara luas.