JAKARTA - Meta berencana mengubah dan mendesain ulang kebijakan privasinya agar lebih mudah dipahami oleh penggunanya, dalam menggunakan atau membagikan informasi mereka.
Jutaan pengguna produk Meta, termasuk Facebook, Messenger dan Instagram, akan menerima pemberitahuan tentang kebijakan privasi terbaru perusahaan segera. Sayangnya, kebijakan privasi baru ini tidak berlaku untuk WhatsApp.
"Mulai hari ini, Meta meluncurkan pemberitahuan yang memberi tahu orang-orang bahwa kami telah memperbarui Kebijakan Privasi kami, yang sebelumnya dikenal sebagai Kebijakan Data,” ujar VP & Deputy Chief Privacy Officer, Policy di Meta, Rob Sherman.
Perusahaan sebelumnya telah dikritik oleh regulator atas penggunaan data pelanggan. Meta mengatakan perubahan tidak akan membuat perusahaan kembali mengumpulkan, menggunakan, atau membagikan data pengguna dengan cara baru.
Namun, ada dua perubahan pada cara pengguna dapat mengontrol bagaimana informasi mereka diproses. Di mana kebijakan baru akan memberi pengguna lebih banyak kontrol atas siapa yang dapat melihat unggahan mereka secara default.
Selain itu, ada pula kontrol terhadap iklan yang dapat dilihat pengguna digabungkan ke dalam satu antarmuka. Meta juga memperbarui persyaratan layanannya untuk lebih menjelaskan apa yang diharapkan dari perusahaan dan mereka yang menggunakan platformnya.
BACA JUGA:
“Harapan ini termasuk hak dan kewajiban yang dijelaskan dalam Standar Komunitas kami, misalnya ketika kami dapat menonaktifkan atau menghentikan akun yang melanggar Persyaratan atau Standar Komunitas kami atau hak kekayaan intelektual atau undang-undang lainnya,” jelas Sherman.
Lebih lanjut, Meta juga memberikan rincian tentang jenis pihak ketiga dengan siapa ia berbagi dan menerima informasi, serta bagaimana data dibagikan di antara produk-produknya.
Melansir BBC Internasional, Jumat, 27 Mei, pengguna tidak perlu melakukan apa pun dalam menanggapi pembaruan kebijakan untuk tetap menggunakan produk Meta, tetapi perusahaan menyatakan orang yang tidak ingin menerima perubahan bebas meninggalkan layanan mereka
Perubahan ini mulai berlaku pada 26 Juli. Dengan begitu, Meta sangat berupaya mendamaikan keinginan untuk mengurangi kompleksitas kebijakan, sambil menghadapi lebih banyak permintaan dari regulator dan undang-undang privasi agar menjadi lebih komprehensif.
Meta telah menghadapi pengawasan yang meningkat dari regulator tentang cara menangani dan melindungi data pengguna. Pada Februari lalu, perusahaan memperingatkan bahwa hambatan regulasi kemungkinan akan memotong pertumbuhan di masa depan.
Pada Maret lalu, perusahaan tersebut didenda 17 juta euro setara Rp266 miliar karena melanggar undang-undang privasi data Uni Eropa pada 2018.