Aplikasi <i>Ride-Hailing</i> Uber Kini Terintegrasi dengan 12 Ribu Pengemudi Taksi di Italia
CEO Uber, Dara Khosrowshahi, pastikan kerja sama Uber dengan perusahaan taksi di Italoia. (foto: twitter @uber)

Bagikan:

JAKARTA - Uber Technologies Inc.  telah mencapai kesepakatan untuk mengintegrasikan aplikasi ride-hailing dengan operator taksi terbesar di Italia untuk meningkatkan kehadirannya di ekonomi terbesar ketiga di zona euro, pada Selasa, 24 Mei.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Uber untuk bekerja sama dengan operator taksi mapan, guna memanfaatkan pemulihan permintaan setelah penurunan yang disebabkan oleh pandemi.

Berdasarkan perjanjian dengan IT Taxi, lebih dari 12.000 pengemudi taksi di Italia akan memiliki akses ke platform Uber. Ini akan membuat aplikasi tersedia di lebih dari 80 kota baru dan mengembangkan bisnis Uber yang sudah ada di kota-kota besar seperti Roma, Milan, Turin, dan Bologna.

Kemitraan, yang akan dimulai pada bulan Juni, mengikuti kesepakatan serupa di Spanyol, Jerman, Austria, Turki, Korea Selatan, Hong Kong serta di New York dan San Francisco. Perusahaan ingin agar setiap taksi tersedia di aplikasinya pada tahun 2025.

"Ini adalah kesepakatan yang benar-benar bersejarah di salah satu pasar kami yang paling strategis dan penting secara global," kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi, seperti dikutip Reuters.

"Kami sangat yakin bahwa taksi dan Uber lebih baik jika bersama-sama, dan kami berkomitmen untuk menjadikan kemitraan kepercayaan dan kerja sama ini jauh di masa depan," tambahnya.

Seperti negara-negara lain di Eropa, Italia pada tahun 2015 memblokir penggunaan layanan Uber yang mengandalkan pengemudi tanpa lisensi komersial menyusul tantangan hukum oleh asosiasi taksi.

Di Italia, Uber saat ini beroperasi di delapan kota, termasuk Roma dan Milan, di mana Uber menawarkan layanan yang disebut Uber Black, menyediakan pengemudi profesional dengan sedan mewah.