Argo AI, Luncurkan Robotaxi yang Layani Antar-Jemput Karyawan di Miami dan Austin
Robotaxi dari Argo AI yang brbasis Ford. (foto: twitter @argoai)

Bagikan:

JAKARTA - Startup self-driving Argo AI pada Selasa, 17 Mei  mengumumkan bahwa mereka memiliki kendaraan tanpa pengemudi yang membawa karyawan di sekitar jalan-jalan Miami, Florida dan Austin, Texas. Selanjutnya mereka akan menggunakan aplikasi komersial untuk layanan itu dalam waktu yang belum ditentukan.

Argo, didukung oleh Ford Motor Co  dan Volkswagen AG, telah menguji robotaxis-nya di jalan umum di kedua kota selama beberapa tahun. Namun , sebelumnya mereka telah menyertakan pengemudi keselamatan di belakang kemudi.

"Argo adalah yang pertama taxi tanpa pengemudi di dua kota besar Amerika, yang beroperasi dengan aman di antara lalu lintas padat, pejalan kaki, dan pengendara sepeda di lingkungan tersibuk," kata Kepala Eksekutif Argo AI, Bryan Salesky, dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Perusahaan ini memungkinkan perusahaan ride-hail, pengiriman dan logistik untuk mengintegrasikan kendaraan tanpa pengemudi ke dalam operasi mereka.

Seorang juru bicara Argo AI mengatakan layanan ride-hail Lyft Inc  dan jaringan toko grosir Walmart Inc  juga  menjalankan program percontohan yang mengintegrasikan teknologi tersebut.

"Operasi tanpa pengemudi kami pada awalnya difokuskan untuk melakukan perjalanan karyawan menggunakan aplikasi uji pemanggilan kendaraan yang dikembangkan secara internal," kata juru bicara itu. "Kami akan mengintegrasikan sistem driverless ke dalam operasi komersial pada waktu yang tepat."

Lyft, yang setahun lalu menjual unit teknologi self-driving-nya sendiri, pada Juli bermitra dengan Argo AI dan Ford. Perusahaan ride-hail ini mengatakan akan fokus pada cara "menghasilkan pendapatan maksimum" dari robotaxis dengan menyediakan perutean, antarmuka pelanggan, dan layanan manajemen armada.

Walmart pada bulan September mengatakan pihaknya bermitra dengan Argo AI dan Ford untuk meluncurkan layanan pengiriman barang dengan kendaraan otonom di Miami, Austin dan Washington, D.C.

Perusahaan self-driving telah berulang kali mendorong dead line untuk menyediakan perjalanan yang benar-benar tanpa pengemudi dalam skala besar, dengan hanya beberapa program otonom terbatas yang tersedia di seluruh AS.

Sementara pengemudi manusia diperkirakan mencapai 80% dari biaya per mil dalam layanan ride-hail tradisional, perusahaan swakemudi juga perlu mengganti miliaran dolar dalam biaya pengembangan, dan mencari cara untuk mengukur, mengelola, dan memelihara armada kendaraan secara ekonomis.