Bagikan:

JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) kembali membuka lomba film pendek yang dijuluki CineSpace tahun ini. Kontes tersebut bisa diikuti siapapun, baik yang sudah memiliki pengalaman maupun pemula.

Melalui akun Twitter resmi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yakni @Space_Station, lomba film pendek tahunan ini bertujuan untuk mendorong kreativitas masyarakat di seluruh dunia untuk membuat film.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, mereka tak perlu repot-repot mencari bahan pembuatan film, sebab NASA telah menyediakan sebuah klip maupun gambar dari arsip mereka sendiri.

Nantinya mereka yang ikut perlombaan ini dapat memanfaatkan arsip tersebut sebagai bahan pembuatan film pendek.

Lomba ini diselenggarakan oleh NASA dan Houston Cinema Arts Society, pendaftaran lomba tersebut dibuka hingga 15 Juli 2022.

Masyarakat dapat mengajukan genre apa pun dan topik apa pun. Bahkan dapat mengirimkan hingga lima film berbeda. Waktu tayang tidak boleh lebih dari 10 menit, dan setidaknya 10 persen film harus menggunakan arsip klip maupun gambar dari NASA.

“Dengan lebih dari 60 tahun eksplorasi ruang angkasa di ujung jari Anda, dari penerbangan Apollo pertama hingga tembakan rover terbaru, misi Anda adalah melenturkan otot kreatif Anda dan menciptakan sesuatu yang benar-benar unik,” ungkap NASA pada keterangannya di situs lomba tersebut, yang dikutip dari Digital Trends, Selasa, 17 Mei.

“Menggunakan citra NASA, kami mencari film jenis apa pun dan format apa pun, itu berarti narasi tradisional, ekspresi eksperimental, dokumenter, komedi, drama, karya animasi, visual ambient, video musik, re-mix, set VJ, bahkan sci -fi atau cerita horor, dan banyak lagi. Kuncinya adalah bahwa cerita pendek Anda didasarkan pada penceritaan yang inovatif dan artistik, memancing respons emosional, dan menampilkan penguasaan pembuatan film, pengeditan, dan/atau animasi," imbuhnya.

Para pemenang film pendek CineSpace akan diumumkan pada Oktober, dengan pemberian hadiah berlangsung di Festival Seni Sinema Houston bulan berikutnya.

Selain hadiah untuk film terbaik, hadiah uang tunai tambahan akan diberikan kepada pencipta film yang paling menggambarkan tema keragaman dan inklusi, serta satu lagi untuk film pendidikan yang secara efektif menginspirasi kaum muda untuk bergabung dengan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) tenaga kerja.

Perlombaan ini bukan kali pertama dilakukan NASA, tahun lalu sebagai pemenang yakni Waking Dream, menceritakan kisah seorang wanita berusia 30 tahun yang masih tinggal di rumah dengan ibunya.

Film pendek itu menceritakan sang wanita melarikan diri dari kehidupan yang menindas dengan menciptakan dunia fantasi di mana dia berpura-pura menjadi astronot.

Penciptanya yang berbasis di Belgia, Isil Bengi dan Laurens Heijs, mendapatkan hadiah uang tunai atas kemenangan mereka, dan film tersebut kemudian diputar di festival film di seluruh Amerika Serikat (AS), serta di sekolah, museum, dan perpustakaan, bahkan di ISS.