TSMC Naikkan Harga Chip, Harga Ponsel, Komputer Hingga Mobil Akan Makin Mahal di 2023
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) berencana akan menaikkan harga chip. (foto: dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) berencana akan menaikkan harga chip mereka antara 5 persen hingga 9 persen pada awal 2023. Laporan itu juga menambahkan bahwa peningkatan diduga akan berlaku untuk proses lanjutan dan matang TSMC.

"Saya cukup terkejut ketika saya mengkonfirmasi bahwa TSMC akan menaikkan harga lagi. Awalnya, saya pikir, apakah ini benar atau berita palsu? Kami sebelumnya berharap akan ada diskon di paruh kedua tahun ini, karena permintaan secara keseluruhan tidak terlalu kuat," ungkap seorang eksekutif di salah satu pengembang chip kepada Nikkei Asia.

Biaya produksi chip telah meningkat karena krisis pasokan dan logistik dan bahan yang lebih mahal. Karena harga layanan TSMC meningkat, itu artinya meningkat juga harga ponsel dan komputer hingga pusat data dan mobil yang terhubung dengan chip.

TSMC juga pernah mengalami sedikit kenaikan harga pada 2021, dan ia merupakan pemasok chip utama untuk raksasa seperti Apple, AMD, Intel, dan Nvidia.

Dengan adanya kenaikan harga ini, diklaim puncak ketidakseimbangan pasokan atau permintaan semikonduktor tampaknya telah terlewati.  Ini menunjukkan bahwa kekurangan chip bisa rampung pada akhir 2022.

Menurut DigiTimes yang dikutip dari Tom's Hardware, Kamis, 12 Mei, diperkirakan peningkatan pendapatan tahunan TSMC sebesar 30 persen, dan memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan jangka panjang (CAGR) antara 15 persen hingga 20 persen.

Perkiraan itu mungkin tidak terlalu jauh, mengingat TSMC melaporkan peningkatan pendapatan tertinggi pada kuartal pertama 2022, naik 35,5 persen dari tahun ke tahun.

Bahkan konsumen biasa mungkin menyadari bagaimana pandemi telah memengaruhi industri semikonduktor, berkat peningkatan permintaan untuk konsumen dan perangkat kerja dari rumah, tetapi sekarang segmen pasar ini melambat.

Efek dari perang Rusia-Ukraina dan krisis harga bahan bakar juga telah merusak kepercayaan konsumen dan pengeluaran untuk barang elektronik yang tidak penting.

Tetapi permintaan yang kuat dan kebutuhan untuk peningkatan struktural jangka panjang di sektor komputasi kinerja tinggi (HPC) dan 5G diklaim akan mendorong pertumbuhan. Ada juga peningkatan permintaan semikonduktor di industri otomotif, terutama karena lebih banyak orang beralih ke kendaraan listrik.

Di samping itu, jika AS menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada perusahaan semikonduktor yang berbasis di China seperti SMIC dan Hua Hong Semiconductor, hal itu dapat menyebabkan perusahaan pindah ke produsen luar China seperti TSMC untuk menghindari potensi gangguan rantai pasokan.