JAKARTA - Perusahaan Induk Facebook, Meta Platforms Inc, mengumumkan pada Rabu, 11 Mei bahwa pihaknya telah menarik permintaan untuk panduan kebijakan dari Dewan Pengawas tentang moderasi konten dari posting yang terkait dengan perang yang sedang berlangsung antara Rusia dengan Ukraina.
"Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah - PAO (opini penasihat kebijakan) ditarik karena masalah keselamatan dan keamanan yang sedang berlangsung," kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog, yang dikutip Reuters.
Dewan, yang dapat membuat keputusan yang mengikat pada banding moderasi konten yang sulit dan memberikan rekomendasi kebijakan, mengatakan "kecewa" dengan keputusan tersebut.
Seorang juru bicara Meta menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang kebijakan yang sedang mencari panduan atau tentang masalah khusus.
BACA JUGA:
Rusia melarang Facebook dan Instagram pada bulan Maret lalu, menyatakan Meta bersalah atas "aktivitas ekstremis" di tengah tindakan keras Moskow terhadap media sosial selama invasinya ke Ukraina. Layanan perpesanan Meta, WhatsApp, tidak terpengaruh oleh larangan tersebut. Rusia juga telah “mencekik” Twitter dengan memperlambat layanannya.
Dewan Pengawas Meta, yang mencakup akademisi, pakar hak dan pengacara, dibuat oleh perusahaan sebagai badan independen untuk mengatur sebagian kecil kasus moderasi konten, tetapi juga dapat memberi nasihat tentang kebijakan situs.
"Sementara Dewan memahami kekhawatiran ini, kami percaya permintaan itu menimbulkan masalah penting dan kecewa dengan keputusan perusahaan untuk menariknya," kata Dewan Pengawas dalam tweet pada Rabu lalu.
"Penting bagi perusahaan untuk membela kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia semakin meningkat," tambah mereka.