Bagikan:

JAKARTA – Di tengah meningkatnya minat pada aset digital cryptocurrency, XRP dikabarkan mulai terdaftar di salah satu bursa kripto papan atas Eropa yakni Börse Xetra. Hal tersebut diumumkan ETC Group mengenai daftar aset digital yang didukung ETP tersebut.

Mata uang kripto Ripple (XRP) bergabung dengan sejumlah aset digital lain yang terdaftar di pertukaran aset digital Börse Xetra termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), Polkadot (DOT), Cardano (ADA), Litecoin (LTC), Avalanche (AVAX), Cosmos, dan Polygon (MATIC), serta Uniswap (UNI).

Dilansir dari U.Today, ETC Group telah mengumumkan daftar ETC (exchange traded cryptocurrency) yang didukung XRP di Deutsche Börse Xetra, bursa aset digital terkemuka di Eropa. Minat pada mata uang kripto yang diperdagangkan di bursa (ETC) telah tumbuh karena ini memberi investor cara yang lebih aman dan lebih likuid untuk mendapatkan eksposur ke aset digital yang mendasarinya.

Sebagai informasi, ETC Group telah merilis produk perdagangan exchange Bitcoin (ETP) pertama di dunia sejak bulan Juni 2020 di Deutsche Börse XETRA, tempat perdagangan ETF terbesar di Eropa. ETC Group mendukung pembelian aset digital tingkat institsusional.

Meski Ripple sedang berseteru dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) di meja hijau, adopsi XRP tak terbendung. Perkembangan ini juga menjadi bukti bahwa minat terhadap mata uang kripto di ETC kian meningkat.

Pendiri ETC Group, Bradley Duke, mengungkapkan alasan dipilihnya XRP. Menurutnya, Ripple merupakan pemimpin dalam sistem pembayaran global.

“Ripple dengan cepat menjadi pemimpin dalam sistem pembayaran global dengan ratusan lembaga keuangan memilih Ripple untuk memberikan pengalaman pembayaran internasional yang lebih baik bagi pelanggan mereka, secara real-time,” kata Duke.

Tahun ini Ripple telah menghadirkan layanan On-Demand Liquidity (ODL) RippleNet di kawasan Asia Pasifik (APAC) dan Timur Tengah. ODL hadir sebagai respon terhadap meningkatnya permintaan untuk pengiriman dana yag cepat dan langsung. APAC dilaporkan adalah salah satu wilayah dengan pertumbuhan tercepat untuk RippleNet, di mana transaksi telah meningkat 130 persen dari tahun ke tahun.

Menanggapi perseteruan dengan SEC, penasihat umum Ripple, Stuart Alderoty menyatakan bahwa pihaknya sedang berusaha keras untuk menyelesaikan kasus tersebut secepatnya meski resolusi akan tiba pada tahun 2023 mendatang.

“Untuk semua yang telah mengikuti kasus ini sejauh ini - terima kasih. Ketahuilah bahwa Ripple berusaha keras (dan Pengadilan bekerja keras) untuk menyelesaikan kasus ini sesegera mungkin, meskipun SEC berulang kali melakukan segala yang mereka bisa untuk menunda,” ujar Alderoty.